Akhir tahun lalu Asus menghadirkan sebuah perangkat notebook yang unik. Bukan cuma dari spesifikasinya yang menarik, tetapi mereka menghadirkan inovasi pada area touchpad pada notebook, yang biasanya bisa dibilang begitu-begitu saja bentuknya selama belasan tahun terakhir.
Dari sisi spesifikasi, sebuah notebook tipis dilengkapi dengan Core i7, bahkan ada pula yang menggunakan Core i9 dan grafis Nvidia GeForce GTX series tentu pastinya istimewa. Apalagi dengan layar sentuh resolusi 4K dan Pantone certified. Inilah yang dihadirkan Asus lewat produknya di atas, yakni ZenBook Pro UX580. Apa yang menarik?
ScreenPad. Ya, fitur inilah yang membedakan notebook ini dengan notebook lain pada umumnya. Jika notebook lain hanya menghadirkan touchpad biasa, dengan ScreenPad, Asus menambahkan fungsi lebih. Mulai dari shortcut untuk menjalankan berbagai aplikasi, memperkaya fitur notebook yang bersangkutan, sampai berlaku sebagai layar kedua bagi notebook. Layaknya kita menyambungkan notebook ke layar monitor eksternal ataupun screen projector.
Apa saja kebisaan tambahan yang ditawarkan oleh Asus pada Screenpad? Apakah teknologi ini masuk dalam kategori mutakhir, atau mubazir?
Pertama, tentunya ia dapat berfungsi sebagai sebuah touchpad biasa. Sebagai touchpad biasa pun, area ScreenPad ini punya dimensi yang cukup lega, berukuran dimensi 5,5 inci. Dengan rasio 16:9, ia punya ukuran yang sama persis seperti ukuran layar smartphone Anda yang 5,5 inci. Jadi, cukup luas dan jauh lebih nyaman dibanding touchpad biasa.
Dari sisi penampangnya, meskipun ia tidak memiliki lapisan Gorilla Glass, tetapi ia sudah punya lapisan pelindung yang membuat layar tersebut cukup bertahan terhadap goresan. Namun tentunya tidak terlalu kuat. Lapisan pelindung ini juga membuat permukaan ScreenPad menjadi sangat smooth saat jari kita bergeser di atasnya. Ini tentunya teknologi mutakhir yang bermanfaat.
Kedua, sebagai shortcut untuk menjalankan aplikasi yang terinstalasikan di sistem operasi Windows 10 Home 64-bit yang terinstalasikan di dalam storage SSD berkapasitas sebesar 1TB pada notebook ini. Pengguna bisa memilih aplikasi-aplikasi apa saja yang ingin dibuatkan short cut-nya di ScreenPad, simpan, lalu jalankan.
Awal mula menggunakan, kita mungkin belum akan terbiasa harus menekan F6 (untuk mengaktifkan ScreenPad dan memilih fungsi yang akan kita aktifkan di ScreenPad tersebut) untuk menjalankan aplikasi yang ada. Tetapi lama kelamaan, daripada harus meng-klik mouse untuk menjalankan, atau menyentuh layar untuk scroll dan memilih aplikasi, menjalankan shortcut dari ScreenPad cukup nyaman.
Kelebihan lainnya, Anda tidak perlu memasang banyak shortcut di desktop sistem operasi, area taskbar, ataupun start menu. Cukup kumpulkan semua di ScreenPad. Mubazir? Tergantung Anda sendiri. Kalau tetap ingin menjalankan aplikasi dari shortcut di desktop Windows, start menu atau taskbar, ya jadi mubazir.
Fungsi tambahan lebih dari sekadar touchpad. Nah, kalau yang ini, kemungkinan besar tidak akan mubazir. Fungsi-fungsi di ScreenPad, yang bisa dimanfaatkan sebagai pemutar file-file musik, menjadi kalkulator, sebagai alat untuk membuka dan membaca-baca jadwal harian kita, tentunya ini sangat bisa dimanfaatkan pengguna.
Siapa yang tidak suka bekerja dengan ditemani alunan musik favorit? Siapa yang ingin bisa melihat agenda meeting-nya sampai beberapa waktu ke depan secara langsung, tanpa harus membuka Outlook, Calendar ataupun mail client-nya. Dengan adanya kemampuan seperti ini pada ScreenPad, notebook tersebut kini punya kemampuan lebih dan berpotensi untuk meningkatkan produktivitas penggunanya. Mubazir? Rasanya tidak.
