Ucap warga yang merasa tidak aman dengan lingkungan sekitarnya usai mendengar terhjadinya kasus penjabretan yang baru-baru ini didengarnya. Uniknya memang kasus ini baru pertama terjadi dilingkungan rumahnya.
"Bukannya dipenjara lebih aman ya, karena dipenjara itu sudah lockdown seratus persen"
Ucapnya lagi sambil menaikan alisnya. Dalam hal ini perkatan warga tersebut ada benarnya juga, lagi pula untuk apa pula napi dibebaskan, jikalau hanya untuk memperkecil penyebaran virus, harusnya dipenjara punya mekanisme lebih aman untuk melindungi napinya karena pada dasarnya dipenjara seseorang harusnya menjadi lebih disiplin.
Meminjam pemikiran Foucault tentang disiplin and punish bahwa sebetulnya penjara adalah tempat pembentukan kepatuhan dan mekanisme pendisiplinan yang dapat diberdayakan. Menurut Foucault sebenarnya kekuasaan itu sifatnya memberdayakan. Dengan mengambil intisari pemikiran ini bahwa dengan cara yang praktis seharusnya tidak perlu membebaskan napi yang luar biasa jumlahnya, untuk mengurangi penularan virus, namun kita hanya perlu memberdayakannya saja.
"Toh dinegara lain banyak kok yang bisa memberdayakan napinya untuk menjahit APD ataupun masker, masa kita gabisa"Â
 Ucap warga tadi sembari memonyongkan bibirnya. Ini artinya banyak warga yang menganggap kebijakan ini salah kaprah, tentunya harus ada langkah yang sifatnya prefentif untuk warga warga sekitar. sudah mulai mengawasi barang-barang berharganya yang ada dirumah.Â
Saatnya mulai bahu membahu untuk saling mengingatkan satu sama lain pentingnya keamanan, selain pentingnya menjaga jarak. Dan yang selalu di ingat adalah untuk saat ini bertahan adalah cara yang baik namun lebih baik lagi adalah peduli terhadap sekitar.Â
Dengan banyaknya profesi yang dirugikan karena pandemi ini bukan waktunya untuk saling salah menyalahkan, ini adalah saat yang tepat untuk berbagi. Karena pada dasarnya bukan karena kita kaya kita bisa berbagi tapi kita berbagi karena kita paham bagaimana rasanya merasa susah. Terlepas dari itu semua
Apakah sudah benar kebijakan kemenkumham dalam membebaskan napi? Kita tunggu saja apa yang terjadi selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H