Mohon tunggu...
Teddy Wijaya
Teddy Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Seorang Mahasiswa di Universitas Tanjung Pura Pontianak jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Anak tunggal, Hoby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Seorang Pengamen

14 Maret 2018   14:56 Diperbarui: 14 Maret 2018   14:57 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siang itu matahari terasa sangat menyengat ke kepala seorang anak yang sedang mencari nafkah untuk mencari makan diri sendiri dan ibunya di rumah. Anak itu bernama Bojur, namanya sering diejek oleh teman-teman sekolahnya. Terutama si Werugi, anak di kelasnya yang paling nakal dan sangat jahil kepadanya.

Bojur menjadi pengamen sejak ditinggal merantau oleh ayahnya yang pergi merantau ke Arab Saudi untuk mencari uang agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sekeluarga. Siang itu sudah dua tempat makan yang disinggahi oleh Bojur, namun kantong uang yang dipeganginya dari tadi pagi belum terisi dengan uang sedikitpun. Bojur mulai lelah, dia pun duduk dengan malasnya di trotoar. 

"Kalau aku tidak bisa mendapatkan uang sampai maghrib ini, ibu tidak akan membolehkanku pulang" keluhnya. Namun disaat bojur sedang berpikir keras untuk mendapatkan uang, matanya tertuju ke seberang jalanan. Dia melihat ada orang yang buta, mendapatkan uang yang banyak dengan meminta-minta. Lalu setelah selesai orang buta itu pun pergi ke tempat yang agak terpencil, Bojur pun mengikutinya dan alangkah terkejutnya Bojur ketika melihat orang buta itu masuk ke rumah yang sangat bagus dan mewah sekali.

Lalu Bojur berpikir di dalam hatinya, "Jika aku bisa berpura-pura buta, lalu mengemis seperti tadi aku pasti bisa kaya raya. Hahahahahahahahahahaha...........". Bojur pun pulang ke rumah, namun karena Bojur tidak mendapatkan uang sama sekali jadi ibunya marah kepadanya, "Mana setorannya?" Tanya ibunya, "Ngggg... ggaak addaa....aa bu" jawab si Bojur dengan gagapnya karena takut disuruh lari keliling kolam ikan seratus kali. "Apa? Nggak bawa uang? Kok bisa, terus nanti yang akan bayar pizza delivery ibu nanti siapa haaaahh?" dengan marahnya sang ibu Bojur menjewer telinga si Bojur. 

"Ampun bu..... sakiiiit", rintih si Bojur kepada ibunya. "Ibu nggak mau tau, pokoknya kamu harus bisa cariin uang malam ini untuk bayar pizza ibu nanti, kalau nggak ibu akan suruh kamu nguras kolam renang pakai sedotan. Cepat pergiiiiiiiiiii...." Bojur pun mau tidak mau harus menuruti perkataan ibunya itu, "mau cari dimana lagi ya uangnya?" saat Bojur melihat ke belakang, tiba-tiba dia melihat sebuah gitar sedang melambung ke arahnya, BRRAAAAk.

Bojur pun pingsan karena lemparan gitar itu, lalu dia melihat jam tangannya. Menunjukkan pukul 00.00 tengah malam, "Haaa.....h, sudah tengah malam? Matilah aku, pasti akan dimarahi oleh ibu" kemudian, si Bojur terkejut melihat sekelilingnya dia berada di depan rumahnya yang baru saja ingin ia tinggalkan, dia melihat gitarnya yang hancur karena dilemparkan kepadanya tadi. Dia mencoba untuk bangun, tapi gagal dia sangart merasa pusing sekali akibat lemparan tadi.

Lalu dia berpikir lewat pintu belakang untuk masuk dan tidur, dengan mengendap-endap Bojur menuju pintu belakang rumahnya. Saat dia akan masuk, ternyata ibunya sudah mencegatnya dari belakang. Bojur terkejut bukan kepalang, "Ibbbuu...... kok bebe...lah, eh brlum tidur??". Sang ibu tidak menjawab, namun tatapan matanya seolah menggambarkan kemarahan yang amat luar biasa dahsyatnya. 

"Kemana saja kamu? Kelayapan malam-malam" Bojur heran dengan pertanyaan ibunya itu, "Bukankah ibu yang menyuruh Bojur untuk mencari uang???" PLAKKK!!!! Sebuah tamparan keras baru saja menghantam pipi Bojur, "Auuuwww.... Kok Bojur ditampar sih bu?" Tanya Bojur yang kesakitan sambil memegangi pipinya, "Tadi ada nyamuk di pipimu, makanya ibu pukul, ya sudah sekarang cepat tidur" jawabnya santai.

Esoknya Bojur dibangunkan oleh ibunya untuk sholat subuh berjamaah ke masjid, namun bukannya bangun si Bojur malah berkurung dalam selimut. Melihat kejadian itu, si ibu Bojur langsung pergi ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil satu botol besar air dingin. Lalu ibu Bojur pun menyiramkan air dingin itu ke kepala sang anak, dan ajaib si Bojur langsung bangun dengan menggigil kedinginan, "BRR...... Hatchiu..... ada apa bbbb.....bi.... eh bbuuu??" Tanya si Bojur kepada si ibu, "Kamu ini, disuruh bangun malah makin nyenyak tidurnya. Cepat pergi ke Masjid!!!" perintah sang ibu. 

"Mau ngapain bu?" Tanya bojur yang kepalanya terasa beku karena di siram air dingin tadi. "Mau ngelayat!!! Ya Sholat subuh lah, cepat bangun kalau belum bangun juga ibu siram pakai air panas" perintah ibunya sambil teriak, "Ibu kejam sekali sih............" oceh anaknya itu. BUUKKK!!!!! Sebuah pukulan keras baru saja diterima Bojur di mata kirinya, "Aduh............ sakit buuuu...." Cepat BANGUUUUUUUUUUUn!!" suruh ibunya. 

Dengan terpincang-pincang, Bojur pun pergi ke masjid namun dia lupa membawa peci, malah yang dibawanya adalah topinya yang biasa untuk ngamen. Salah satu temannya bertanya, "Eh Bojur, kenapa wajahmu itu? Kok biru?" Tanya temannya keheranan. "Nggak kok, tadi ada Maling masuk rumahku jadi aku lawan" omongnya, "Haaaaaaaaaaaaaaa.............h maling???????? Ngaco kamu, kalau ada maling kan yang lari duluan itu kamu" kata temannya. "Yyyaaa... sudahlah, ayo kita sholat" jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun