Mohon tunggu...
Teddy Lianto
Teddy Lianto Mohon Tunggu... -

Jl. Sunter Bentengan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kunjungan pengusaha Properti

4 November 2011   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 3 November 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan acara ramah tamah di aula lantai dua Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat untuk menyambut para pengusaha yang ingin berkunjung untuk mengenal lebih dalam visi dan Misi Tzu Chi. Sebagian besar pengusaha yang datang adalah pengusaha yang datang dari negara Australia. Pada pukul 08.00 pagi, para pengusaha tersebut telah tiba di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Kedatangan mereka (pengusaha) disambut dengan sorak gembira oleh para murid-murid dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

“ Mereka adalah pengusaha Indonesia yang kebetulan melakukan usaha di Negara Australia. Pengusaha-pengusaha tersebut kita ajak kemari untuk mengenal lebih dalam mengenaivisi dan misi Tzu Chi,”ujar Sugianto Kusuma, wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Sugianto juga menjelaskan jika kita (Tzu Chi) hanya ingin memberitahukan kalau semua orang dapat membangun rumah susun untuk orang tidak mampu, dalam hal ini menciptakan hardware tetapi yang berbeda ialah software nya dalam arti bagaimana kita mendampingi mereka (warga tidak mampu) dan membina mereka agar generasi berikut bisa memiliki moral dan budi pekerti yang baik. itulah yang telah kita terapkan hingga saat ini.

Selain itu Sugianto juga menambahkan maksud dari acara ramah tamah ini ialah kita ingin memperkenalkan kepada para pengusaha mengenai perubahan pada diri setelah kita (relawan Tzu Chi) melakukan kegiatan Tzu Chi. Sehingga diharapkan mereka dapat terinspirasi dan begitu kembali ke Australia, mereka dapat melakukan kegiatan Tzu Chi di Australia.

Sebagai informasi tambahan, para pengusaha di ajak berkeliling ke sekitar lingkungan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi,dari Sekolah Cinta Kasih, ruang packaging, ruang daur ulang, Rumah Sakit, dan rumah contoh untuk desain ruangan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Dokter Leonard Chan, peserta acara ramah tamah ini mengatakan jika dirinya merasa sangat terkesan dengan apa yang telah Yayasan Buddha Tzu Chi lakukan.”Kalian (Tzu Chi) melakukan perbuatan yang sangat mulia dan pekerjaan ini haruslah terus kalian lakukan, karena kita adalah sebuah keluarga universal makasudah seharusnya kita saling membantu. Saya sendiri sangat menyukai pekerjaan seperti ini dan saya tertarik untuk ikut bergabung membantu kalian,” jelas Dokter Leonard Chan, dokter umumyang membuka praktek di Australia.

Leonard pun menambahkan jika pada umumnya setiap manusia akan mengalami kematian, kita hidup karena anugrah dari sang pencipta dan sang pencipta akan menganugrahi kita berdasarkan apa yang telah kita lakukan di dunia. Dirinya merasa sangat senang dapat berada di sini dan bergabung dengan para relawan Tzu Chi.” Saya berharap ketika kita berjumpa kembali, kita dapat bekerjasama untuk menolong kaum papa,” ungkap Leonard, yang telah melakukan kegiatan sosial ke Vietnam sebanyak delapan kali ini.

Selain Leonard, peserta lain yang merasa terkesan ialah Mimi Wong, seorang ketua wanita di Golden Group, Australia. Pada tahun 2002, anak nya menjalani operasi cangkok jantung di Australia dan biaya operasi untuk cangkok jantung tersebut di tanggung oleh pemerintah Australia. Mengingat peristiwa tersebut membuatnya sangat terharu. Selain itu, sepak terjang Paulus Utama, sahabat karib Mimi yang aktif di kegiatan amal kemanusiaan menginspirasinya untuk ikut bergabung ke Tzu Chi. “ Saya Lihat Pak Paulus sangat membantu di bidang amal, melihat sepak terjangnya di bidang amal tersebut seperti kita memberi setitik embun, “ jelas Mimi.

“ Saya sendiri menganggap Tzu Chi adalah lintas agama, sehingga saya berkomitmen sebisa mungkin akan membantu Tzu Chi Indonesia,” ungkap Mimi, wanita kelahiran Deli, medan ini.Mimi pun menambahkan kemungkinan dirinya akan membawa dokter – dokter Australia yang memiliki itikad baik untuk sharing kepada dokter- dokter di Indonesia mengenai penyakit Leukimia dan jantung, dimana di Indonesia belum ada. “Tujuan kali ini ialah untuk membuka mata dokter- dokter dari Australia untuk melihat apa yang telah dikerjakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi,”jelas Mimi.

Paulus Utomo, relawan Tzu Chi menjelaskan dengan adanya kunjungan ini, diharapkan para peserta yang hadir dapat terinspirasi dan begitu mereka kembali, mereka dapat bersumbangsih melalui Tzu Chi yang ada di Australia.”Biasanya di Australia mereka (para pengusaha) setelah office hour atau hari libur tidak memiliki aktifitas lagi. Jadi kita mengajak mereka untuk setelah office hour dan hari libur, mereka dapat melakukan kegiatan sosial, “ ungkap Paulus Shixiong, yang juga merupakan kepala proyek Bebenah Kampung Pademangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun