Mohon tunggu...
teddos ndarung
teddos ndarung Mohon Tunggu... Buruh - Tedos Ndarung

Cucu dari ex-Manajer PT. Gola Malang di Uma Lilin sekaligus putra bungsu dari Distributor Gola Malang terpopuler di Manggarai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Kota Ini Suka Mesum

7 November 2019   13:32 Diperbarui: 7 November 2019   13:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokumen Pribadi

Selalu ada alasan
mengapa kota ini dingin
Angin dan awan enggan berjauhan
Selalu saja ada jawaban
mengapa kota ini dipanggil kota hujan
Karena hampir pasti saban hari
Ia menari di sepanjang bahu jalan
Melirik dan melumat isi celana banyak pejalan

"Hujan di kota ini otak mesum", kata seorang bocah sambil berlari mencari tungku api

Apakah masih ada tungku api di kota ini?

Seorang penyair pasti ragu

Karena manusia sekarang menganggap 

Yang klasik itu ketinggalan zaman

Dan pawang hujan selalu menjadi penyemai mimpi

karena kerja kerasnya menyumbat pori-pori langit hanya sia-sia

Sedangkan hujan terus memenuhi kota ini

Melucuti dosa manusia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun