Mohon tunggu...
Rezky Aditya Anugrah
Rezky Aditya Anugrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Prodi S1 Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manajemen Coping Stress pada Zaman Generasi Z

25 Juni 2024   13:56 Diperbarui: 25 Juni 2024   14:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi Z merupakan generasi termuda di dunia saat ini. Generasi Z sering kali dianggap sebagai generasi pertama yang benar-benar digital native, yang tumbuh dengan internet, ponsel pintar, dan media sosial sejak usia muda. Generasi Z tumbuh di era dimana tekanan hidup semakin kompleks dan intens. Menghadapi tantangan tersebut, Gen Z harus mampu membangun ketahanan mental agar tetap stabil dan tangguh di tengah tekanan yang dialami.

Generasi Z dibandingkan dengan tiga generasi lainnya (Milenial, Generasi Z) Meskipun Generasi Z adalah generasi yang paling terhubung secara digital, mereka cenderung tidak memiliki kesehatan mental yang baik atau prima dibandingkan generasi sebelumnya yang cenderung mengungkapkan keinginan akan hal-hal baru dan lebih menantang dalam berbagai hal, termasuk dalam pekerjaan, namun mereka masih kurang memiliki keterampilan dan kepercayaan diri untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan, yang dapat menyebabkan kecemasan bahkan stres yang dialami oleh Generasi Z. 

World Health Organization (WHO) mendefinisikan stres sebagai segala jenis perubahan yang menyebabkan ketegangan fisik, emosional, atau psikologis. Stres dapat membuat seseorang merasa tidak berdaya dan menimbulkan akibat negatif seperti pusing, tekanan darah tinggi, ketidakmampuan mengendalikan emosi, gangguan tidur, dll. Untuk mengatasi stres tersebut, istilah coping merupakan taktik yang digunakan orang dalam situasi stres. Mengelola stres dapat membantu Anda merasa lebih baik secara fisik dan mental, serta memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan yang terbaik.  

Mengingat strategi penanggulangan sangat penting dalam cara masyarakat menghadapi permasalahannya, dan gambaran bahwa Gen Z juga cukup rentan dan sangat rapuh. Strategi coping ini dinilai menjadi kecenderungan Gen Z dalam menghadapi stres atau permasalahan sehari-hari, baik akademis maupun bukan. Asriandi dan Putri berpendapat bahwa Generasi Z menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Selain itu, diperkirakan meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mental akhir-akhir ini mendukung kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertimbangkan aspek emosional. 

Managemen adalah bagaimana kita melakukan aktivitas yang melibatkan pemikiran, perasaan, perencanaan atau jadwal pertemuan, dan cara penyelesaian masalah. Managemen stres dimulai dengan mengidentifikasi sumber stres dalam hidup Anda. Langkah ini tidak semudah yang kita bayangkan. Terkadang sumber stres kita tidak jelas, dan tanpa kita sadari, kita mengabaikan stres tersebut sebagai langkah untuk meminimalisir beban pikiran, perasaan, dan perilaku kita. 

Dalam manajemen stres, ini adalah strategi pemecahan masalah yang efektif yang digunakan seseorang ketika menghadapi situasi stres atau trauma psikologis. 


Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan saat berada dalam situasi stres, yaitu:

1. Lakukan aktivitas yang menyenangkan. Saat kita stres, tentu saja kita perlu bersantai. Hal ini dapat dilakukan melalui aktivitas yang menyenangkan seperti melakukan hobi, menonton film atau acara lucu, jalan-jalan keliling kota, olahraga ringan, membaca buku, bertemu dengan teman atau aktivitas menyenangkan lainnya.

2. Sampaikan keluh kesah kepada orang terdekat yang kita percaya. Menghilangkan stres, karena masalah yang ada tidak lagi tersisa di pikiran. Menceritakan keluhan Anda kepada orang lain juga dapat membantu Anda menemukan solusi atas masalah tersebut.

 3. Menjalani pola hidup sehat. Selain meningkatkan kesehatan tubuh, olahraga juga dapat menghilangkan stres. Olahraga melemaskan otot-otot tubuh dan mengalihkan pikiran, sehingga dapat meningkatkan mood. Olahraga sebaiknya tidak terlalu berat. Kita bisa melakukan olah raga ringan seperti jalan kaki, jogging atau menonton video olah raga singkat yang tersedia di media sosial. 

4. Fokuslah pada momen saat ini, jangan terjebak dengan peristiwa yang terjadi terlalu lama. Jalani hidup Anda saat ini dan jangan terlalu khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Memang baik untuk berhati-hati terhadap masa depan, namun juga tidak ada gunanya terlalu mengkhawatirkan kejadian yang mungkin tidak terjadi. Selalu berusaha melihat segala sesuatunya dari sisi positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun