Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Stasiun Tanah Abang Nyaris Kebanjiran

10 Februari 2015   20:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah diguyur kurang lebih 2 x 24 jam, anak  sungai dan kolam bermunculan di setiap penjuru Kota Jakarta. Mulai dari perkampungan, mall hingga jalan protokol tak luput dari genangan air yang lebih dikenal dengan nama “banjir”.

[caption id="attachment_350371" align="aligncenter" width="380" caption="Dok Pribadi"][/caption]

Daerah elite seperti Kelapa Gading bahkan menjadi tempat terparah yang dilanda banjir. Dulu sekitar akhir tahun 1980-an daerah yang dilanda banjir ini merupakan rawa dan sawah, yang masih sepi nggak ada penduduknya. Kalaupun ada tempat yang agak ramai hanya di jalan Bolulevard Barat yang kini ditempati Mall of Indonesia (MOI) yang ada Karaoke Inul Vista-nya. Jalan ini merupakan jalan pintas atau jalan tembus yang digunakan masyarakat dari daerah Jakarta Timur yang akan menuju Kemayoran, Mangga Dua, Sunter hingga Kota Beos.

Namun dengan turunnya curah hujan yang nggak berhenti selama hampir dua hari, alam melalui air hujan meminta kembali tempatnya. Kelihatannya dia nggak rela manusia membangun mall dan berbagai ruko di sekitar situ, karena telah merusak keseimbangan makhluk hidup yang ada.

[caption id="attachment_350369" align="aligncenter" width="382" caption="Dok. Pribadi"]

1423549682895117211
1423549682895117211
[/caption]

Termasuk fasilitas transportasi Stasiun Tanah Abang terpantau nyaris tenggelam, walau saat ini cuma jalur kereta sepur 5 saja yang tertutup air. Andai saja PT KAI nggak membangun tanggul yang tinggi dan kokoh di sekitar stasiun tersebut, yakin dan pasti masyarakat yang ada daerah Jatibaru, Kota Bambu, Petamburan dan sekitarnya merasakan dampaknya.

Saat ini ketinggian air di Sungai Ciliwung yang melintasi sisi stasiun tersebut lebih tinggi daripada jalur rel kereta api dan permukiman penduduk. Padahal sejak pagi hingga siang jubelan pemumpang di stasiun ini nggak ada matinya. Apalagi jurusan kereta commuter line yang melayani penumpang stasiun ini cukup banyak. Hampir setiap 10 menit ada kereta masuk dan keluar, tetapi pada siang ini semua kesibukan itu tak nampak. Mungkin ini disebabkan banyak pengguna kereta api yang rumahnya kebanjiran jadi nggak melakukan aktivitas, bisa juga karena banjir melanda daerah pendukung Jakarta sehingga jalur kereta api terganggu.

[caption id="attachment_350370" align="aligncenter" width="392" caption="Dok Pribadi"]

14235497211921307920
14235497211921307920
[/caption]

Mudah-mudahan dengan munculnya sinar matahari siang ini, akan banyak membuat banjir menguap lalu surut, agar masyarakat Jakarta dapat melakukan kegiatan rutin seperti biasa. Sehingga perputaran roda ekonomi Ibu Kota berjalan seperti sedia kala, agak aneh rasanya kalau kota Jakarta sepi dan nggak macet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun