Aku yang tinggal di daerah Cibubur, mengucap syukur karena masa kepemimpinan SBY telah berakhir. Hatiku senang dan gembira karena yakin dengan lengsernya SBY pasti jalanan yang menuju ke Cibubur dari arah Taman Mini begitu juga sebaliknya akan lancar.
foto: m.kompasiana.com
Selama ini sering dipagi hari sekitar jam 6 dan malam hari menjelang jam 8, iring-iringan mobil romobongan SBY yang akan melintasi selalu membuat jalan tersendat bahkan kadang-kadang jadi macet.
Memang jalan menuju Cibuburlalulintasnya padat, karena merupakan daerah baru yang telah dipadati pemukiman. Namun dengan adanya robongan SBY yang akan lewat maka jalan didaerah itumenjadi nggak nyaman. Sepuluh menit sebelum rombongan lewat semua kendaraan dihentikan oleh aparat. Bayangkan berapa banyak tumpukan kendaraan yang tertahan.
SBY sering bolak balik dari rumahnya di Cikeas ke istana. Jika beliau lewat maka oleh petugas pengawal pintu tol keluar Cibubur, satu pintu ditutup. Memberikan jalan untuk rombongan, sehingga masayarakat pengguna jalan melipir ketepi jalan menghindari rombangan yang akan melalui jalan tersebut. Suasana ini sangat nggak mengenakan, malah bikin sebel. Motor voriejdernya meliuk-liuk mencari jalan, bahkan kadang menyuruh minggir dengan memaki pemakai jalan. Kesannya sombong, nggak seperti pelindung dan pengayom rakyat.
Dengan lengsernya SBY, aku berharap jalan akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Apalagi ada jalan tol baru arah Cikeas yang masih dalam tahap pengerjaan. Walaupun Saat ini ujung jalan tol tersebut belum selesai, namun ku-yakin dengan pemerintahan baru yang dipimpih Jokowi dan JK, jalan tersebut dapat dikebut pekerjaannya menjadi cepat selesai. Karena jalan itu menjadi akses dari Cibubur ke Jakarta tanpa melalui jalan alternatif Cibubur-Cileungsi.
Buat Pak Jokowi, selamat ya Pak atas pelantikannya menjadi persiden RI. Selama jadi persiden bapak sebaiknya tinggal di-Istana Merdeka saja, biar Jakarta nggak tambah macet. Sebab kalau bapak mau lewat nanti kami rakyat di-stop nunggu bapak melintas baru boleh jalan, akibatnya jalanan macet. Belusukannya terus kan pak biar rakyat selalu dekat dengan bapak, tapi jangan bawa rombongan banyak-banyak, secukupnya saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H