Bosen hidup dengan yang normal-normal aja, datanglah ke sungai Citarum pacu adrenalin. Main arung jeram, dijamin punya pengalaman yang luar biasa. Hari minggu beberapa waktu yang lalu jadi hari yang berkesan, mimpi-mimpi yang merambah diotakku telah terwujud. Aku dan teman-teman kantorku ikut kegiatan “arung jeram”. Kegiatan ini sangat menguras konsentrasi, karena belum pernah kuikuti sebelumnya. Pastinya menarik dan menantang.
Kata yang berpengalaman, arung jeram di Sungai Citarum merupakan lokasi arung jeram untuk level pemula, namun kegiatan kali ini cukup menyenangkan karena tadi malam baru saja turun hujan, arusnya yang sedang deras. Kami sempat tegang ada seorang teman yang terjatuh ke sungai ketika sedang berdiri ditepi sungai untuk foto bernarsis ria. Untunglah para pemandu arung jeram bergerak sigap dengan langsung melompat ke sungai menyelamatkan rekans yang terjatuh ke sungai.
Start pertama dimulai dari mulut Gua dibawah Waduk Saguling, ketika melewati jeram tersebut maka langsung berhadapan dengan jalur berbatu yang panjangnya mencapai 1 kilometer. Selain menikmati jeram, kami juga disuguhi pemandangan yang sangat indah… Subhanaulloh.
Suguhan pertama di awal pengarungan adalah tebing terjal di sisi kiri dan kanan sungai yang tersusun dari batuan kapur yang tergerus air. Ya, wilayah Saguling masuk dalam kawasan karst Citatah, yang terbentuk dari batuan kapur. Suasana begitu hening hanya gemericik air yang terdengar, kontras dengan di suara Jakarta yang begitu hiruk pikuk oleh keramaian.
Yang bikin paling berkesan, saat di sungai yang arusnya flat, para guide meminta kami untuk berdiri melingkar dipinggiran perahu sambil berpegangan tangan. Dan tiba-tiba para guide memutar perahu sehingga kami tak bisa menahan keseimbangan badan dan jatuh berjungkal masuk ke sungai. Awalnya kami kaget, lalu para guide meminta kami untuk tenang dan menikmati arus sungai yang datar dan deras ini sambil berenang santai. Tadinya shock berjatuhan ke sungai, selanjutnya malah senang, bahkan banyak yang enggan untuk ditarik masuk ke atas perahu. Mereka malah asyik berenang sambil kembali bercanda. Sesaat kemudian kami ditarik keatas perahu. Setelah semua siap diatas perahu masing-masing, lalu kami balapan mendayung sampai garis finish.
Satu jam mengarungi Citarum. Waktu terasa cepat berlalu, ketika kami lagi asyik diombang-ambing derasnya air. eeeeh tahunya sudah menjelang finish. Jadi nggak kerasa lama, kurang jauh kali ya cuma 9 km sih…!. Tiba difinish di jembatan lama Rajamandala-Cianjur.
Aku senang sebagai seorang adventurer alam. Mulai dari tracking, daki gunung, panjat tebing, naek gantole, diving, hingga arung jeram pernah kulaksanakan. Alhamdulilah hampir semuanya telah kucoba. Subhanallah…. Nikmat Tuhan yang mana lagikah yang belum kudapat..?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H