Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menikmati Naik Kereta Api Dari Yogya ke Solo

15 Januari 2015   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Solo dan Yogya nggak mau kalah dengan Jakarta dalam melakukan pelayanan transportasi masal yang menggunakan kereta api. Dikedua kota tersebut terdapat sebuah nama kereta api yang tiap hari beroperasi pulang-pergi mengangkut penumpang, namanya Prambanan Ekspres alias “Prameks”.



Waktu tempuh yang cuma satu jam dari Yogya ke Solo dan sebaliknya, menjadikan prameks angkutan umum favorit buat masyarakat disana. Ongkosnya pun nggak mahal hanya enam ribu rupiah saja.... ya hanya enam ribu rupiah saja. Padahal kalau menggunakan bus antar kota ongkosnya sampai dua puluh ribu, ditambah suasana jalan yang ramai waktu tempuhnya bisa sampai dua setengah jam. Pakai prameks irit waktu dam irit biaya.

14212869352108795669
14212869352108795669


Kelebihan kereta yang satu ini adalah kebersihannya terjaga dengan baik, nggak ada pedagang asongan yang menjajakan dagangan, nggak ada pengemis, apalagi yang merokok nggak ada banget, sebab kereta ini menggunakan fasilitas AC yang terawat baik. Dinginnya dapat membuat tulang agak ngilu. Saking sejuknya udara didadalam kereta, banyak penumpang yang ketiduran.

14212869671743079176
14212869671743079176


Pak Ahmad sang Masinis Pramek, yang sudah mempunyai masa kerja 31 tahun. Sangat mendukung enjoy-nya suasana. Dia mengemudikan kereta dengan aturan yang jelas, sangat pas ngegas dan ngerem lokomotif pada saat yang tepat, sehingga perjalanan semakin nikmat saja .

14212869942125281124
14212869942125281124


Star awal dikota Yogya dimulai dari stasiun Tugu, penumpangnya nggak penuh, mungkin karena ini hari minggu. Tapi nggak juga kata Pak Ahmad hari kerjapun seperti itu, ini disebabkan karena masyarakat Yogya dan Solo sudah pada sejahtera jadi kalau bepergian bawa mobil pribadi, nggak naek angkutan umum, ucapnya. Apalagi sejak Pak Jokowi jadi RI 1, gengsi orang Solo naik peringkat makanya jumlah kendaraan pribadi naik drastis.

142128701927678145
142128701927678145


Purwosari adalah stasiun pertama yang dilewati setelah tugu, disini kereta berhenti dan menaikan penumpang. Hmmm jumlahnya jadi bejibun, penumpang kereta jadi padat, ada yang berdiri tapi nggak umpel-umpelan masih ada sela untuk bercengkrama. Nggak bisa orang melakukan pelecehan seksual disini,beda dengan Comunter Line yang melayani perjalanan di Jabodetabek, disana penumpangnya rapet apalagi kalau waktu berangkat dan pulang kerja, hampir kaya pepesan teri aja. Di kereta Prameks dijamin nyaman.

14212870542056560857
14212870542056560857


Selama perjalanan penumpang disuguhi pemandangan persawahan yang kesemuanya gersang, nggak ada padinya. Karena musim panas baru aja berlalu sedangkan hujan baru turun dua minggu yang lalu, jadi waktu tandur padi bagi petani disektar sini masih belum dimulai. Cuma terlihat ada beberapa petani yang sedang panen palawija, tanaman sejenis kedelai, timun, jagung, cabe yang sudah waktunya dipetik.

14212870831432697128
14212870831432697128


Oh ya selain Prameks, sebetulnya kereta yang melayani Yogya-Solo pulang pergi ada beberapa. Antara lain Sriwedari  yang berangkat paling pagi sehabis subuh, Sidomukti agak siang sekitar pukul 12.30. Terus Madiun Jaya alias Manja, kereta ini tiketnya agak mahal karena menggunakan gerbong kereta eksekutif. Gerbong yang dipakai adalah eks kereta Lodaya jurusan Bandung-Yogya, karena lodaya sampai di Yogya masih pagi, daripada nggangur gerbongnya dipakai dulu, menjelang senja baru dipersiapkan kembali untuk kemabali ke Bandung.

14212871211696226289
14212871211696226289


Semua kereta yang melayani jurusan Yogya-Solo PP, menggunakan fasilitas AC. Waktu satu jam sudah berlalu... nggak terasa, maka sampailah di Stasiun Solo Balapan. Stasiunnya agak kumuh, mungkin karena sudah lama belum dicat temboknya serta lampu diarena penumpang temaram. Sepertinya stasiun ini kurang terawat. Apalagi pas masuk kekamar kecil, setiap penumpang diharuskan membayar, padahal move on PT KAI yang dilakukan jaman Pak Ignatius Jonan adalah menggratiskan setiap penumpang yang akan menjenguk fasilitas buang air. Mungkin jika Kepala Stasiun Solo Balapan baca tulisan ini, perubahan pada tempatnya bekerja akan dibuat menjadi lebih baik, dalam waktu yang nggak terlalu lama.

14212872001864589490
14212872001864589490


Kalau Sahabat sedang wisata ke Yogya atau ke Solo, cobain deh naik Prameks. Murah... nyaman... dan menyenangkan. Kita bisa menikmati suasana diluar kereta sambil relaks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun