Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Naik Bis Kota di Yogya dan Solo

17 Januari 2015   16:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:57 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik bis Trans Jogja di kota Yogyakarta dan bis Batik Solo Trans (BST) di kota Solo suasananya nyaman banget, bila dibandingkan dengan naik metromini, kopaja atau trans jakarta sekalipun. Dikedua kota ini bisnya penuh juga namun nggak sampai umpel-empelan, walau jam kerja atau waktu sibuk anak sekolah. Sebab penjaga bis dihalte mengatur dan membatasi penumpang yang naik.



Menggunakan alat tranportasi tersebut yang ada dikedua kota ini, wisatawan dapat menjelajah Yogya dan Solo dengan biaya minimalis. Trans Jogja sekali naik Rp 4.000, bisa langsung keliling kemanapun sesuai jurusan bis tersebut. Sedangkan BST di Solo Rp 4.500, dengan bis inipun kita dapat memutari kota Solo ngantek elek. Asal jangan pindah jurusan dan pindah halte maka ongkosnya nggak nambah. Sama dengan Trans Jakarta kita cukup sekali bayar namun kita dapat muterin kota Jakarta sepuasnya.

14214622372102045625
14214622372102045625


Manajemen Trans Jogja dan BST terbilang cukup baik, ada petugas pengawas dan pengontrol jurusan yang stanby dibeberapa halte tertentu. Untuk mengontrol perjalanan yang dilakukan bus dengan memberi tanda tangan pada kertas kontrol. Dalam operasinya bus ini nggak ngebut dan berjalan zig-zag mencari penumpang, sebab semua penumpang sudah menunggu dihalte dan membayar ongkos pada petugas penjual tiket dihalte.

14214622621288569022
14214622621288569022


Tugas bus hanya mengantar penumpang sesuai tempat yang dituju, apalagi kondekturnya bersikap sangat ramah. Baik kondektur laki-laki maupun yang perempuan semuanya kelihatannya sangat humble, mungkin karena mereka orang jawa asli dari Yogya dan Solo keleeeez ya

1421462294259530693
1421462294259530693


Beda dengan metro mini di Jakarta, kendaraannya usang lalu  angkutan sebesar itu banyak yang nggak pake kondektur. Saat kutanya kenapa nggak pake kondektur, jawab supirnya mendingan sendiri. Kalau pake kondektur duitnya habis nggak karuan, buat beli rokok, buat makan. Yang paling sering kondektur ngentit duit sebelum dikasihkan ke supir. Jadi kalau dihitung dalam sehari pengeluaran lebih banyak buat kondektur, hingga setoran selalu kurang. Jika nggak pake kondektur, agak kelihatan pendapatannya.

1421462319218543891
1421462319218543891


Suasana didalam Trans Jogja dan BST nyaman banget, AC-nya terawat baik hingga udara sejuk dalam mobil terasa banget. Beda dengan kopaja 502 yang minggu lalu kutumpangi, jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang. Didalam rasanya nggak nyaman, gerah banget, engap, bangku tempat duduk penumpangnya keras, supirnya ngerokok, yang ngamen dan pengemis silih berganti turun naik.

1421462356792381706
1421462356792381706


Menurutku sih sebaiknya transportasi umum di Jakarta khususnya metro mini dan kopaja atau angkutan sejenisnya dikaji ulang, copy paste kota Yogya dan Solo dalam mengelola angkutan umum. Mereka mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, sehingga jalan-jalan jadi nggak krodit. Apalagi bis di Yogya dan Solo ini selalu berhenti di halte yang telah disediakan, mereka dilarang berhenti menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan. Mereka menerapkan peraturan lalu lintas dengan baik, patut jadi contoh pengemudi dan perusahaan angkutan umum didaerah lainnya.

14214624491260443291
14214624491260443291


Yah.. kalau dipikir-pikir metro mini kan sudah lebih dari 30 tahun, merupakan angkutan umum yang sudah tua. Yang pasti sering bikin macet jalan, walau masih diperlukan. Mungkin sudah saatnya dinas yang mengelola angkutan umum mencari alternatif lain yang lebih nyaman, tiru saja system angkutan model “Trans Jogja” di kota Yogyakarta dan BST di Solo. Besar bisnya pun sejenis dengan metro mini, namun karoseri-nya lokal jadi saat operasi jangan takut kebakar atau  sparepart-nya barang bekas, mereka terkelola dan terorganisir dengan baik, sehingga nggak ada lagi angkutan tua ugal-ugalan dijalan raya saling mendahului dan kejar setoran. Keamanan penumpang terjamin, nyaman dan lalulintaspun lancar.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun