Aku lahir di bulan April yang tanggalnya dekat-dekat dengan bunda lahir. Oleh karena itu orangtuaku terinspirasi dengan nama bunda. Orang-orang di sekelilingku memanggil dengan sebutan sayang 'Tini'. Bunda dengan nama itu akupun terinspirasi dengan semangatmu, di usiaku yang terbilang masih remaja kala itu aku bisa 'mendobrak' kokohnya pagar-pagar pembelenggu kaum wanita. Aku 'maaf' tidak manut ketika romo ingin menjodohkan aku dengan pilihan hatinya. Aku tetap bersikukuh dengan pilihan hatiku. Aku tidak 'manut' pula ketika romo menyuruhku hanya mengurusi dapur katanya buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi toh ujung-ujungnya ke dapur juga. Aku tetap kuliah walau penuh perjuangan.
Bunda, sekarang aku sudah menjadi perempuan yang menurutku itulah cita-citamu untuk kami. Aku sudah menjadi seorang ibu yang sempurna dengan anak-anak yang lucu-lucu dan suami yang penuh kasih. Seorang wanita karir yang ikut menopang perekonomian keluarga. Terimakasih bunda buat perjuangan-mu, terimakasih telah membukakan mata hati orangtuaku. Bunda sebelum romo pergi menghadap sang khalik dia sempat berucap bahwa dia sangat bangga dengan apa yang kulakukan selama ini.
Wahai wanita Indonesia tetap maju, apapun yang kau lakukan saat ini jika itu baik menurut-mu dan untuk keluarga kenapa tidak kau lakukan. Mari teruskan cita-cita bunda. Tetap semangat kartini-kartini muda..................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H