Mohon tunggu...
Christine Simanjuntak
Christine Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Aku ingin terus belajar menulis, masa gak bisa sich......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terimakasih Bunda Kartini

20 April 2010   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lahir di bulan April yang tanggalnya dekat-dekat dengan bunda lahir. Oleh karena itu orangtuaku terinspirasi dengan nama bunda. Orang-orang di sekelilingku memanggil dengan sebutan sayang 'Tini'. Bunda dengan nama itu akupun terinspirasi dengan semangatmu, di usiaku yang terbilang masih remaja kala itu aku bisa 'mendobrak' kokohnya pagar-pagar pembelenggu kaum wanita. Aku 'maaf' tidak manut ketika romo ingin menjodohkan aku dengan pilihan hatinya. Aku tetap bersikukuh dengan pilihan hatiku. Aku tidak 'manut' pula ketika romo menyuruhku hanya mengurusi dapur katanya buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi toh ujung-ujungnya ke dapur juga. Aku tetap kuliah walau penuh perjuangan.

Bunda, sekarang aku sudah menjadi perempuan yang menurutku itulah cita-citamu untuk kami. Aku sudah menjadi seorang ibu yang sempurna dengan anak-anak yang lucu-lucu dan suami yang penuh kasih. Seorang wanita karir yang ikut menopang perekonomian keluarga. Terimakasih bunda buat perjuangan-mu, terimakasih telah membukakan mata hati orangtuaku. Bunda sebelum romo pergi menghadap sang khalik dia sempat berucap bahwa dia sangat bangga dengan apa yang kulakukan selama ini.

Wahai wanita Indonesia tetap maju, apapun yang kau lakukan saat ini jika itu baik menurut-mu dan untuk keluarga kenapa tidak kau lakukan. Mari teruskan cita-cita bunda. Tetap semangat kartini-kartini muda..................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun