Philippines
Selain negara di Asia Timur, untuk negara yang lebih dekat, Indonesia dapat menargetkan negara tetangga Filipina. Sebuah laporan mengatakan bahwa Filipina mengkonsumsi 100,000 ton kopi dalam setahun, yang berarti konsumsi kopi rata-rata per individu berkisar 1 kg. Di bandingkan kedua negara di atas, konsumsi kopi di Filipina cenderung lebih stabil dari tahun ke tahun sejak 2011. Tetapi sayangnya, konsumsi kopi yang stabil ini tidak didukung oleh kestabilan impor, karena menurut data statistik dari International Trade Center, impor kopi yang dilakukan Filipina mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2013 nilai impor sebesar $70 juta, sedangkan tahun 2014, nilai ini turun berkisar 20% menjadi $55 juta dolar. Untuk Indonesia, penurunan terjadi sangat drastis, yaitu dari $11 juta menjadi $2 juta.
Berada di kawasan Asia tenggara, pertumbuhan Filipina juga mengikuti negara-negara tetangga lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang memiliki pertumbuhan positif. Dan seperti halnya Cina, pertumbuhan ini juga meningkatkan konsumsi kopi dikalangan konsumen kelas menengah. Masuknya kedai kopi specialty ke Filipina dimulai pada tahun 2012 di kawasan Metro Manila. Bagi konsumen kopi Filipina, kedai kopi banyak digunakan sebagai tempat chatting, bertemu teman, serta tempat menikmati secangkir kopi dengan rasa yang lebih baik, karena jika tidak, mereka hanya dapat menikmati kopi instan yang sangat merajai pasar kopi. Namun sejak kemunculannya pertama kali, perkembangan kedai kopi di Filipan menjadi semakin pesat.
Indonesia memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan ekspor ke Filipina. Mengapa? Sebagaimana bersosialisasi di kedai kopi menunjukkan status sosial tersendiri bagi konsumennya, konsumen Filipina dihadapkan ke lebih banyak jenis kopi; mulai mendapatkan edukasi mengenai citarasa dan kompleksitas kopi. Kopi Indonesia telah memiliki branding yang sangat baik, sehingga dapat memberikan sedikit kemudahan bagi para eksportir. Selain itu, kemudahan yang dimiliki oleh eksportir Indonesia adalah berada pada satu regional, tidak hanya memudahkan pengiriman produk, tetapi juga sedikit banyak memudahkan transaksi perdagangan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Dengan menambahkan 3 negara sebagai target pasar ekspor kopi, dapat dipastikan kuantitas ekspor kopi Indonesia akan semakin meningkat. Bagi para eksportir kopi Indonesia, jangan ragu untuk melakukan perluasan pasar ke negara-negara tersebut. Yakinlah bahwa produk kopi yang dimiliki Indonesia adalah produk kopi unggulan. Jika Anda telah memiliki produk dan pasar yang berpotensial, apa lagi yang ditunggu? Sebagian dari Anda mungkin tetap merasa ragu untuk bergerak karena adanya ketakutan akan kurangnya pemahaman industri kopi di negara di luar sana. Jangan khawatir, bersama Tridge, Anda akan lebih mudah mengakses ke negara yang Anda inginkan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H