Batam-Sebut saja Surya Makmur Nasution atau akrab disapa SMN adalah salah satu politisi di Kota Batam-Kepulauan Riau.Â
Sebelum terjun ke dunia politik, Bang Surya atau SMN bekerja sebagai jurnalis/wartawan harian nasional Kompas perwakilan Batam, meliputi Kepri, Malaysia dan Singapura.Â
Liputan SMN yang menggegerkan Tanah Air ketika mewawancarai Maria Pauline Lumowa di Singapura, sebagai tersangka pembobol bank BNI 46 Rp 1,2 Triliun dengan kredit fiktif. Maria divonis 18 tahun penjara setelah buron 2003 dan ditangkap 2020 di Serbia.Â
Surya Makmur Nasution lahir dan dibesarkan di Serbelawan, Kec. Batu Nanggar Sumatera Utara pada 4 Maret 1970.
Ia tumbuh dan besar di lingkungan perkebunan, antara PT Good Year (perusahaan karet Amerika Serikat) dan perkebunan PTPN IV Dolok Ilir, perkebunan sawit.Â
Di kota kecilnya, Serbelawan,Â
terdapat Madrasah Aljamiatul Wasliyah tempat SMN menimba ilmu agama yang berdampingan dengan sekolah Muhammadiyah.Â
SMN ke madrasah setelah pulang dari sekolah (SD Negeri 04) pada siang hari. Di madrasah ibtidaiyah (setara SD) inilah SMN ditempa karakter kepribadiannya sebagai seorang muslim. pp
Bahkan, pada malam hari pun SMN pergi belajar ke rumah seorang ustaz, bernama (alm) M Yusuf Siregar, untuk belajar tajwid dan Ust. M Rapii Nasir, belajar tilawah al Qur'an.Â
Bahkan ketika kuliah di di Kota Medan, SMN yang gigih mempelajari al Qur'an sempat berguru ke rumah Syeikh Azrai Abdurrauf Al Hafizh, murid Syeikh Ahmad Hijazi di Mekah, secara musyaafahah (perhatian murid pada bibir gurunya pada saat melafalkan ayat ayat Al-Qur'an) untuk fasohah dan tajwid. SMN juga belajar tilawah kepada Ustaz Hasan Basri Sa'i, Qori Internasional era 70an, dari Serbelawan ke Kota Medan.Â