Budaya popular Korea Selatan yang kini tengah marak digrandrungi oleh masyarakat dunia dikenal dengan istilah Korean Wave, merupakan sebutan yang diberikan oleh seorang jurnalis asal Tiongkok dalam Korean Culture and Information Services (2011). Hal apapun yang menyangkut Korea, baik dari makanan, musik, film hingga serial drama menjadi sesuatu hal yang menarik dan seru untuk diperbincangkan.
Apalagi di era pandemi covid-19 kini yang memaksa sebagian besar penduduk dunia untuk tetap tinggal dirumah dan mengurangi kegiatan diluar sehingga menjadikan internet sebagai satu-satunya cara untuk ajang dalam mencari hiburan. Termasuk segala hal yang berbau Korea. Hal ini tentu membuat masyarakat dunia khususnya Indonesia di landa demam Korea.
Ada yang berpendapat bahwa budaya popular dianggap sebagai kejahatan namun tetap menjadi sumber kenikmatan. Misalnya saja pada produk budaya dalam negeri yang kini kurang diminati oleh masyarakat, seperti sinetron maupun Ftv yang kini masyarakat justru lebih memilih menonton serial drama Korea dibanding keduanya.
Alur yang menarik serta kepiawaian tokoh dalam memainkan peran membuat penonton mudah baper. Mereka seakan turut merasakan emosi yang ditampilkan dalam sebuah drama. Tidak sedikit pula, masyarakat yang menjadi penikmat dadakan akibat pandemi covid-19 ini. Didukung oleh adanya media sosial yang mampu mempercepat penyebaran tentang segala macam bentuk informasi yang menyangkut drama korea ini, sehingga Korean Wave semakin besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H