Mohon tunggu...
T Cilik Pamungkas
T Cilik Pamungkas Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta budaya

Menyukai seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mercusuar Willem III, Saksi Sejarah Kota Niaga Semarang

14 Juni 2022   15:13 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:23 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Photo Mercusuar Willem III. Doc. Kemdikbud
Photo Mercusuar Willem III. Doc. Kemdikbud
Inilah Mercusuar Willem III yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Menara ini dibangun oleh pemerintah Belanda pada 1879. Saat ini masih kokoh berdiri dan menjadi ikon pariwisata Kota Semarang, juga menjadi cagar budaya.

Secara keseluruhan menara didirikan dengan konstruksi bahan plat besi. Ketinggiannya kurang lebih 30 meter yang dibagi 10 lantai (tingkat). Masing-masing lantai dihubungkan dengan anak tangga melingkar yang juga terbuat dari plat besi. Bangunan ini memiliki jangkauan sinyal lampu pancar suar mencapai 20 mil untuk memandu kapal-kapal yang akan memasuki Pelabuhan. Berdasarkan inskripsi plat besi yang ditempelkan pada bagian puncak menara, menara suar dibangun oleh Perusahaan konstruktsi Chance Brothers and Co dari Birmingham Inggris pada tahun 1882. Selanjutnya di atas pintu masuk menara ditempelkan plat besi sebagai penanda penguasaan menara oleh pemerintahan Raja Willem III yang berkuasa di Belanda dan dimulai operasinya pada tahun 1884.

Dia adalah saksi bisu sejarah dimana Semarang menjadi daerah pengekspor gula terbesar kedua di dunia. Kala itu, Belanda juga membangun gudang-gudang di sekitar mercusuar dan merenovasi pelabuhan untuk bisa disinggahi kapal-kapal besar.

Photo pelabuhan diambil dari menara. Doc. pribadi
Photo pelabuhan diambil dari menara. Doc. pribadi
Photo pelabuhan diambil dari menara. Doc. pribadi
Photo pelabuhan diambil dari menara. Doc. pribadi

Jauh sebelum jaman kolonial, di zaman Mataram Kuno, sekitar abad ke 7 hingga 9 Masehi, Semarang rupanya sudah menjadi salah satu daerah peradaban, dimana pelabuhan Mataram Kuno dipercaya berada di daerah Pragota, yang saat ini berada di tengah Kota Semarang. Pelabuhan ini digunakan untuk berhubungan dengan kerajaan lain dan perdagangan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun