Desa Lembupurwo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Potensi di Desa Lembupurwo terdiri dari sektor pertanian dan peternakan. Namun, Desa Lembupurwo juga memiliki potensi unggul di sektor perikanan dan pariwisata yang ditandai dengan adanya pantai Laguna. Pantai Laguna Lembupurwo merupakan pantai yang terletak di Desa Lembupurwo. Untuk menuju ke lokasi pantai ini, banyak jalur alternatif yang dapat digunakan. Pantai ini memiliki laguna yaitu sebuah telaga yang berada di dekat lokasi pantai yang dipisahkan oleh hutan cemara udang. Laguna juga merupakan muara dari sungai yang ditumbuhi oleh tumbuhan bakau seperti mangrove dan pohon cemara yang begitu rimbun kehijauan. Selain dimanfaatkan sebagai konservasi mangrove, Laguna Lembupurwo juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menangkap ikan karena di laguna ini ditemui beberapa spesies seperti ikan sidat, kepiting dan beberapa jenis rajungan. Namun pemanfaatan laguna untuk budidaya ikan sangat jarang karena kondisi perairan yang payau sehingga tidak semua jenis ikan dapat dibudidayakan di Laguna Lembupurwo.
Bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan yang habitat nya  diperairan pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, laguna, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng  memiliki kadar protein yang cukup tinggi sekitar 20 gram (per 100 gram) dan dagingnya yang gurih serta tidak mudah hancur saat dimasak. Ikan Bandeng memiliki daya toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga cocok dibudidayakan di daerah laguna seperti yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T IPB Sabtu, (08/07/2023).
Penebaran benih bandeng dilakukan oleh 8 mahasiswa KKN-T IPB bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan tim DKP Kebumen pukul 08.00- WIB. Jumlah benih yang berhasil ditebar sebanyak 125.000 ekor. Selain menebar benih, mahasiswa KKN-T IPB juga melakukan edukasi ke warga sekitar seperti cara melakukan aklimatisasi sebelum benih ditebar, cara packing yang benar serta parameter kualitas air yang baik untuk budidaya bandeng. Saat melakukan penebaran benih bandeng, mahasiswa banyak menemui kematian benih bandeng. Moch. Ashari, selaku Kepala Bidang Perikanan Tangkap Kebumen yang mengawasi penebaran benih menyampaikan bahwa kematian benih bandeng disebabkan karena faktor guncangan selama transportasi menuju laguna, "Benih ini kan dibawa nya dari Kawarang, selama dalam perjalanan terkena guncangan karena area jalan menuju laguna tidak seperti jalanan di kota yang mulus sehingga menyebabkan banyak ikan stres dan akhirnya mati". Pendapat Bapak Ashari juga didukung oleh edukasi dari mahasiswa KKN-T IPB terkait packing yang kurang tepat yakni terdapatnya sudut pada kantong yang menyebabkan ikan mengalami stres selama transportasi dari Karawang menuju Laguna Lembupurwo  serta rasio antara air dan oksigen yang digunakan tidak tepat.
 Kegiatan penebaran benih ini diharapkan dapat dijadikan sebagai peluang mata pencaharian masyarakat sekitar yang masih belum banyak melakukan budidaya ikan. Mahasiswa dan tim yang melakukan penebaran benih juga berharap agar dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk meningkatkan potensi perikanan di Desa Lembupurwo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H