Mohon tunggu...
TBIO 1 Santi
TBIO 1 Santi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Khas Jember

Tadris Biologi 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kontroversi dan Misinterpretasi Evolusi (Evolusi vs Penciptaan dalam Islam dan Mitos Umum)

18 Juni 2024   14:23 Diperbarui: 18 Juni 2024   14:32 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Evolusi merupakan salah satu pilar penting di dalam biologi yang menjelaskan tentang bagaimana makhluk hidup berkembang melalui berbagai mekanisme dari waktu ke waktu. 

Meskipun demikian, topik tentang evolusi ini masih sering sekali dijadikan subjek perdebatan terutama dalam konteks perbandingan antara pandangan evolusi dari sudut ilmiah dengan penciptaan dari pandangan religius tentang bagaimana sebenarnya asal-usul kehidupan. 

Artikel ini akan mengulas beberapa topik yang dijadikan perdebatan antara teori evolusi ilmiah dan pandangan penciptaan serta mengklarifikasi beberapa mitos umum yang sering dijadikan perdebatan.

Evolusi vs Penciptaan 

  • Teori Evolusi Ilmiah

Teori evolusi yang diperkenalkan oleh Charles Darwin dalam bukunya yang berjudul "On the Origin of Species" pada tahun 1859, menjelaskan bahwasannya semua makhluk hidup itu berkembang dari nenek moyang yang sama melalui proses perubahan yang terjadi secara bertahap. Adapun prinsip-prinsip utama dalam teori ini adalah :

1.   Seleksi alam :

Ini merupakan proses dimana suatu individu yang memiliki sifat lebih sesuai lingkungannya akan memiliki keunggulan dan lebih berhasil dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Hal ini memberikan keuntungan adaptif, dan cenderung  akan diwariskan ke generasi berikutnya karena individu yang berhasil bertahan lebih mungkin untuk meninggalkan keturunan.

2.  Variasi Genetik :

Ini mengacu pada perbedaan dalam karakteristik individu dalam suatu populasi yang disebabkan oleh mutasi genetik dan rekombinasi genetik selama reproduksi. Variasi genetik ini menyediakan bahan mentah bagi seleksi alam, individu dengan variasi yang menguntungkan berpeluang lebih banyak untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

3.  Adaptasi :

Ini merupakan proses dimana suatu sifat-sifat tertentu berkembang dalam populasi sebagai respon terhadap tekanan lingkungan. Adaptasi meningkatkan kemampuan individu untuk bertahan hidup dan bereproduksi dalam lingkungan tersebut, membentuk keterkaitan antara organisme dan lingkungan.

  • Bukti Evolusi

1. Fosil : fosil transisi menunjukkan perubahan bertahap dalam struktur organisme dari satu spesies ke spesies lain. Contoh, Archaeopteryx yang menunjukkan ciri-ciri dinosaurus dan burung, mendukung teori bahwa burung berevolusi dari dinosaurus theropoda.

2. Struktur Homolog : bagian tubuh yang memiliki struktur dasar yang sama tetapi fungsi yang berbeda, seperti tangan manusia, sayap kelelawar, dan sirip paus, menunjukkan bahwa spesies ini memiliki nenek moyang yang sama.

3. Data Genetika :`analisis DNA mengungkapkan hubungan evolusioner antara spesies. Kesamaan genetik yang lebih besar antara spesies menunjukkan hubungan evolusioner yang lebih erat.

  • Pandangan Penciptaan dalam Islam

Pandangan penciptaan dalam Islam menyatu dengan konsep evolusi melalui beberapa konsep utama. Berikut meruapakan poin-poin tentang bagaimana pandangan penciptaan dalam islam dan bagaimana hal tersebut tidak bertentangan dengan evolusi :

1.   Konsep penciptaan menurut Al-Qur'an :

Al-Qur'an mengajarkan bahwa Allah adalah Pencipta yang Mahakuasa dan Mahabijaksana. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 54 bahwasannya Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa dan kemudia Dia bersemayam di atas Arasy-Nya, Allah mengatur pergantian malam dan siang dengan sempurna sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan rencana dan kehendak-Nya.

2.  Penafsiran terhadap waktu dalam islam :

Dalam pandangan Allah waktu tidaklah sama dengan paandangan manusia biasa. Di dalam Al-Qur'an sendiri istilah "hari" bisa merujuk pada periode waktu yang sangat panjang dan tidak selalu berarti 24 jam secara literal. Oleh karena itu, pemahaman tentang usia bumi yang sangat tua tidak bertentangan dengan kayakinan Islam bhawa Allah menciptakan segala sesuatu dalam rentang waktu yang sesuai dengan kehendak-Nya.

3.  Desain cerdas dan tujuan dalam penciptaan :

Konsep desain cerdas dalam Islam mengakui bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan yang jelas. Kompleksitas alam semesta dan kehidupan mencerminkan keagungan dan kebijaksanaan-Nya. Pandangan ini tidak menolak evolusi sebagai salah satu mekanisme yang Allah gunakan untuk mengembangkan kehidupan di bumi.

4.  Keselarasan dengan konsep evolusi ilmiah :

Evolusi, sebagai teori ilmiah menjelaskan perubahan dan keragaman kehidupan melalui proses seperti seleksi alam dan mutasi genetik. Pandangan Islam dapat mengintegrasikan evolusi sebagai cara Allah mengatur dan menciptakan kehidupan, tanpa memandangnya sebagia sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan religius. Ini menunjukkan kemampuan untuk memahami Al-Qur'an secara fleksibel dan menerima bukti ilmiah.

  • Perbandingan dan Dialog dengan Evolusi

1.   Metodologi dan pendekatan terhadap bukti :

Evolusi sebagai teori ilmiah mengandalkan metode empiris seperti pengamataan daan eksperimen, sedangkan pandangan penciptaan dalam Islam lebih menekankan pada interpretasi teks suci dan keyakinan religius. Keduanya mencerminkan cara yang berbeda dalam memahami asal-usul kehidupan , dan dapat berdampingan dalam kerangka yang tepat.

2.  Teisme evolusioner dalam islam :

Konsep ini menyatukan keyakinan akan Allah sebagai pencipta dengan penerimaan evolusi sebagai metode penciptaan kehidupan oleh Allah. Beberapa tokoh cendekiawan Islam mendukung pandangan ini untuk menunjukkan keselarasan antara keimanan dan ilmu pengetahuan modern.

Dengan demikian, pandangan penciptaan dalam Islam tidak harus bertentangan dengan evolusi sebagai teori ilmiah. Islam justru menyediakan kerangka untuk memahami penciptaan Allah dengan mempertimbangkan bukti ilmiah dan menghormati Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran dan hikmah. Hal ini memungkinkan dialog yang lebih mendalam antara agama dan sains dalam memahami asal-usul kehidupan dan alam semesta.

Mitos Tentang Evolusi

  • Manusia Berasal dari Monyet

Teori Evolusi tidak menyatakan bahwa manusia berasal langsung dari monyet modern. Sebaliknya, manusia dan monyet modern memiliki nenek moyang sama bersama yang hidup sekitar 6-8 juta tahun yang lalu. Dari nenek moyang bersama ini manusia dan moneyt modern berkembang melalui jalur evolusi yang berbeda. 

Contoh, fosil Australopithecus afarensis, termasuk spesimen terkenal "Lucy" yang ditemukan di Ethiopia, menunjukkan karakteristik antara manusia modern dan kera. Fosil berusia 3,2 juta tahun lalu ini punya ciri khas seperti kemampuan berjalan tegak, tetapi juga menunjukkan fitur kera dalam struktur tulangnya. 

Temuan mendukung mendukung gagasan bahwa manusia dan monyet modern memiliki nenek moyang yang sama  namun berkembang secara terpisah menghasilkan spesies yang kita kenal saat ini. bukti dari analisis genetika dan fosil semakin memperkuat bahwa manusia dan kera besar seperti simpanse berbagi nenek moyang yang sama, ini menegaskan bahwa manusia tidak berasal dari monyet modern tetapi dari jalur evolusi yang berbeda. Bukan berasal langsung dari monyet modern.

  • Evolusi Tidak Memiliki Bukti Konkret

Faktanya teori evolusi didukung oleh banyak bukti kuat yang mencakup dari segala bidang ilmu, seperti :

1.   Fosil transisi

Fosil transisi menunjukkan ciri-ciri yang berada di antara kelompok organisme yang leih tua dan kelompok yang lebih baru. Contoh, Tiktaalik roseae. Ini merupakan fosil yang ditemukan di Greenland yang memperlihatkan karakteristik peralihan antara ikan dan tetrapoda, mengilustrasikan evolusi dari kehidupan air ke darat. Tiktaalik roseae ini memiliki sirip yang berfungsi seperti kaki, maka hal ini menjadi bukti yang jelas bahwa ada peralihan dari ikan ke verebrata darat.

2.  Data genetika

Analisis DNA modern bisa mengungkapkan pola pewarisan yang mendukung teori evolusi. Kesamaan genetik antara spesies yang berbeda menunjukkan hubungan evolusioner. Sebagai contoh, penelitian genom manusia dan simpanse yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki sekitar 98% kesamaan DNA yang menunjukkan mereka berbagi nenek moyang yang sama.

3.  Pengamatan adaptasi kontemporer

Adaptasi yang bisa diamati secara langsung bisa membuktikan contoh evolusi di dunia nyata. Contohnya adalah perkembangan resistensi antibiotik pada bakteri. Bakteri dapat berevolusi menjadi kebal terhadap antibiotik dalam waktu yang singkat, itu  menunjukkan bagaimana evolusi terjadi melalui proses seleksi alam.

  • Evolusi 'Hanya' Teori

Dalam sains istilah "teori" merujuk pada penjelasan yang sudah di uji secara menyeluruh dan didukung bukti kuat, berbeda dengan penggunaan kata itu di kehidupan shari-hari. Teori evolusi sudah diverifikasi oleh ribuan studi dan penelitian dari paleontologi, genetika, dan biologi molekuler. Hal ini menegaskan bahwa evolusi merupakan kerangka kerja ilmiah yang kuat karena di dukung ileh bukti empiris yang konsisten dari berbagai penelitian.

  • Evolusi Tidak dapat diamati

Meskipun evolusi makroskopis yang melibatkan perubahan besar anta spesies terjadi dalam rentang waktu jutaan tahun, evolusi mikroskopis yang melibatkan perubahan dalam spesies atau populasi dapat diamati dalam skala waktu yang jjauh lebih pendek. Seperti adaptasi ngengat peperangan di Inggris selama revolusi industri. 

Ngengat yang awalnya berwarna terang mulai bermigrasi ke varian warna yang gelap di daerah yang tercemar oleh polusi industri. Perubahan ini memiliki keunggulan adaptif terhadap predator. Dimana mereka akan kesulitan melihat ngengat di latar belakang yang gelap karena polusi, ini menegaskan bahwasannya evolusi dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan fenomena yang aktif terjadi di alam.

  • Tidak Ada Fosil Transisi

Pernyataan pernyataan tersebut tidaklah benar. Banyak fosil transisi telah ditemukan, memperlihatkan perubahan bertahap dalam evolusi spesies. Misalnya,

1. Archaeopteryx lithographica, yang memperlihatkan campuran karakteristik antara dinosaurus dan burung. Fosil ini memiliki gigi dan ekor panjang seperti dinosaurus, tetapi juga bulu dan sayap seperti burung, menunjukkan tahap awal evolusi burung dari dinosaurus.

2. Tiktaalik roseae, fosil yang ditemukan pada tahun 2004 di Kanada, yang menampilkan fitur peralihan antara ikan dan tetrapoda. Tiktaalik memiliki sirip seperti ikan, tetapi juga struktur tulang yang memungkinkan pergerakan di darat, seperti leher dan sendi pergelangan tangan.

3. Australopithecus afarensis, menunjukkan transisi antara kera dan manusia. Spesimen terkenal seperti "Lucy" menunjukkan adaptasi untuk berjalan tegak dengan struktur panggul dan kaki mirip manusia, sementara masih mempertahankan kemampuan untuk memanjat, ciri khas kera. Penemuan-penemuan ini, bersama dengan banyak fosil lainnya, mendukung bukti adanya bentuk transisi dalam catatan evolusi, menunjukkan evolusi bertahap spesies.

Kesimpulan

Pandangan penciptaan dalam Islam tidak harus bertentangan dengan evolusi sebagai teori ilmiah. Dengan memahami Al-Qur'an secara fleksibel dan menerima bukti ilmiah, dialog yang mendalam antara agama dan sains dapat terjalin untuk memahami asal-usul kehidupan dan alam semesta. Klarifikasi terhadap mitos umum tentang evolusi juga membantu mengurangi kesalahpahaman dan memperkuat pemahaman yang lebih komprehensif mengenai evolusi.

Daftar Pustaka

Benton, M. J. (2015). Vertebrate Paleontology. Wiley-Blackwell. https://batrachos.com/sites/default/files/pictures/Books/Benton_2015_Vertebrate%20Palaeontology.pdf

Chiappe, L.M., & Dyke, G.J. (2002). "The early evolutionary history of birds". Journal of the Paleontological Society of Korea, 18(1), 133-154.  https://www.researchgate.net/publication/40664328_The_early_evolutionary_history_of_birds

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun