Bangsalsari. Di desa ini terdapat empat dusun, yaitu dusun Krajan, dusun Sira'an, dusun Glagasan, dan dusun Paguan. Masyarakat di setiap dusun bekerja di sektor yang berbeda-beda. Masyarakat dusun Krajan mayoritas adalah pekerja di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN), di dusun Sira'an mayoritas adalah buruh tani, masyarakat di dusun Glagasan mayoritas adalah produsen tahu dan tempe, sedangkan masyarakat di dusun Paguan mayoritas adalah buruh pabrik tembakau.
Desa Petung terletak di bagian barat Kabupaten Jember. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada di kecamatanWalaupun masyarakat di desa petung bekerja di berbagai sektor yang berbeda, tetapi yang paling menonjol adalah produksi tahu dan tempenya. Tahu dan tempe di Desa Petung berbeda dari produk tahu dan tempe lainnya, karena masyarakat disini menggunakan kedelai Amerika yang berkualitas sebagai bahan baku utama. Selain itu, produsen tahu dan tempe di desa ini masih menggunakan cara dan kemasan tradisional.
Meski dikenal sebagai produsen tahu dan tempe, Desa Petung juga menghadapi berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran air sungai akibat limbah cair dari produksi tahu. Selain itu, pengelolaan sampah rumah tangga di desa ini masih belum optimal. Kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan desa, sehingga Mahasiswa KKN Kolaboratif 143 mencoba meminimalisir masalah lingkungan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif 143 yang terdiri dari beberapa kampus, diantaranya UNEJ, UIJ, UNIPAR, ITS Mandala, UDS, UIN KHAS, UMSJ, IAI Al-Qodiri membuat program "Petung GEMILANG". Program ini meliputi berbagai kegiatan, seperti pelatihan ecobrick, budidaya maggot, dan masih banyak lagi. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan desa mereka.
Dengan profil Desa Petung yang terkenal akan produksi tahu dan tempenya, tetapi juga menghadapi berbagai masalah lingkungan, kehadiran mahasiswa KKN Kolaboratif 143 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi desa ini. Melalui program "Petung GEMILANG", diharapkan Desa Petung bisa menjadi contoh sukses dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. "Saya berharap supaya program kerja Mahasiswa KKN Kolaboratif 143 dapat merubah pandangan masyarakat, sehingga program kerja ini tetap berkelanjutan meskipun masa KKN telah usai," ujar Pak Hariyanto, Sekretaris Desa Petung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H