HASIL tidak akan memungkiri kinerja. Itu kalimat bijak yang bisa menjadi pegangan siapa saja. Kalimat yang mengandung filosofi mendalam dan menumbuhkan keyakinan. Seperti penerapan strategi Sun Tzu, lakukan persiapan serius sebelum menghadapi peperangan.
Persiapan serius itu pula yang sudah dilakukan Partai Golkar dalam menghadapi peperangan melalui kontestasi akbar politik 2024, yakni Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak. Golkar, partai tertua dan tetap yang terbesar, menjadi partai pertama yang menyelesaikan penyusunan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk seluruh tingkatan.
Kesiapan partai beringin diwujudkan dengan sudah dilakukannya pelepasan sebanyak 1.160 bacalegnya ke daerah pemilihan masing-masing medio November lalu. Sementara 18 partai peserta Pemilu 2024 lainnya masih sibuk mencari figur, dan berinteraksi dalam wacana pembentukan koalisi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah menyerahkan surat perintah penugasan fungsionaris kepada seluruh bacalegnya.
Pelepasan bacaleg ke dapilnya masing-masing menjadi wujud dari kerja keras Airlangga Hartarto dalam upayanya mengembalikan kejayaan partai beringin. Menko Perekonomian ini meyakini bahwa Pemilu 2024 menjadi momentum 20 tahunan terbaik untuk meraih kembali kejayaan tersebut. Jika tidak berhasil direbut pada 2024, maka pada 2029 ceritanya bisa berbeda.
Kerja sama, bersinergi, dan jangan baku tikam antar kawan, juga menjadi pesan penting yang disampaikan Airlangga Hartarto pada momen pelepasan bacalegnya saat itu. Mereka tak hanya berjuang di dapilnya masing-masing, akan tetapi turut berupaya meningkatkan suara partai di  Pilpres dan Pilkada serentak.
Kekompakan, kebersamaan atau soliditas, bisa menjadi kunci keberhasilan para bacaleg dan sekaligus kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. Itu pula keyakinan dari sejumlah pengamat.
Golkar yang solid, kata mereka, bisa dengan mudah memenangkan Pemilu 2024, termasuk dengan mengungguli PDIP yang menjadi pemenang Pemilu 2019.
Keyakinan bahwa Golkar dapat dengan mudah memenangkan kontestasi akbar politik pada 2024 ini, menurut Saiful Anam, Â karena Golkar diterima oleh masyarakat di akar rumput dan masih solid.
Oleh karena itu Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) tersebut menyebut Golkar yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto berpeluang memenangkan Pemilu 2024.
Saiful Anam mendasarkan keyakinannya pada solid dan minimnya friksi-friksi di internal Golkar sekarang ini. Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, jika melihat dinamika partai papan atas, serta kalau momentum dan akselarasi partai tidak berubah, maka sangat besar kemungkinan Golkar menggantikan posisi PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu 2024.