Sejak muda Supandi Kusuma bahkan lebih banyak bergelut mengembangkan olahraga taiji dibanding mengurus bisnisnya.
Sekian banyak atlet taiji berprestasi dunia, telah lahir dari hasil didikannya. Menjadikan bendera merah putih berkibar di berbagai event internasional. Taiji juga telah memberi sumbangsih kemanusiaan terhadap kesehatan manusia selain memberikan kemampuan beladiri bagi praktisinya.
Testimoni tersebut disampaikan oleh dr.Sofyan Tan, anggota Komisi X DPR RI yang ikut memberikan sambutan. "Selaku anggota Komisi X DPR RI, saya sangat mendukung kejuaraan taijquan untuk menghormati jasa-jasa Master Supandi Kusuma dalam mengembangkan taiji itu," demikian dikemukakan dr.Sofyan Tan.
1st Taijiquan Championship Master Supandi Kusuma Cup 1-2022 ini diikuti 90 atlet dan 12 juri yang telah mengantongi sertifikat nasional. Peserta berasal dari Medan, Jakarta, Surabaya, Pematangsiantar, Padang, Palembang dan Sarawak, Malaysia. Selain dijadikan media untuk menempa dan memantapkan mental dan prestasi atlet, kejuaran taiji itu juga dijadikan ajang silaturahmi di antara sesama insan wushu.
Memeriahkan acara pembukaan sejumlah atlet dari Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) tampil membawakan atraksi sejumlah nomor wushu taolu dan atraksi taiji massa. Kejutan terjadi saat Master Supandi Kusuma juga memeragakan beberapa jurus dan tekni beladiri taiji yang telah dipelajari puluhan tahun itu.
Namun, karena usianya yang tidak lagi muda, Supandi Kusuma tidak bisa lagi memperagakan aksi cepat dan apalagi gerakan melompat. Meski begitu, menurut Supandi Kusuma, semakin lembat gerakan taiji, semakin baik. Dalam kelembutan terkandung kekuatan. Saat memeragakan teknik taiji sebagai seni beladiri dengan mitra tanding Freddy Wijaya, Supandi Kusuma memperlihatkan bagaimana lewat gerakan tangan ia bisa meminjam tenaga lawan untuk mendorong lawan. Peragaan itu mendapat aplaus dari undangan.
Dari event yang digelar selama tiga hari itu, Wushu Federation of Sarawak memboyong dua gelar juara umum. Dua gelar juara umum Sarawak diraih untuk kategori Senior dan Yunior. Sementara satu kategori lainnya, yakni veteran diboyong Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) Medan.
Di kelompok senior, Sarawak meraih gelar juara umum setelah mengumpulkan 10 medali emas, 6 perak dan 6 perunggu. Tempat kedua diduduki YKWI (4-6-1) disusul DKI Jakarta di tempat ketiga (2-3-1).
Di kelompok yunior, gelar juara umum diraih Sarawak dengan torehan 8 medali emas. YKWI menempati peringkat kedua 5 emas 11 perak dan 5 perunggu, serta Bukittinggi Wushu Sport dengan torehan 2 emas 1 perunggu.
Sementara di kelompok veteran, YKWI tampil sebagai juara umum setelah meraih 17 medali emas 5 perak dan 5 perunggu. Grup Individu menjadi runner up dengan torehan (12-12-4) dan Zhong Yong TaijiTaijiquan Study Medan Club Medan (5-5-4).
Acara penutupan turut dihadiri Anggota DPR RI Sofyan Tan, Wagubsu Musa Rajek Shah, Bapak Taiji Indoensia Master Supandi Kusuma, Wakil Ketua KONI Pusat Chris John, mewakili Pangdam I/BB, mewakili Polrestabes Medan, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Ketua KONI Medan diwakili Siegfried, Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song, Ketua KONI Medan sekaligus Ketua Panpel Harianto dan undangan lainnya.