Tentu saja Jeka Saragih mendambakan kontrak pertarungan UFC tersebut. Ia akan menjadi satu-satunya petarung atau fighter asal Indonesia yang berada dalam daftar andalan UFC.
Menyusul kemenangan sensasionalnya atas Ki Won Bin di babak semifinal 'Road to UFC' itu Jeka Saragih sudah disebut-sebut berpeluang besar untuk menggaet kontrak tersebut. Walau demikian, bukan itu yang lebih dipikirkannya.
Seusai penampilannya yang menawan itu Jeka Saragih langsung menyampaikan keinginannya untuk dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Mengapa? Jeka Saragih ingin menyampaikan permintaannya kepada presiden agar memperbaiki infrastruktur yang masih memprihatinkan di kampungnya, yang didominasi jalanan rusak.
Keinginan Jeka Saragih untuk bertemu Presiden Jokowi mungkin hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Kita tahu bahwa Jokowi sangat peduli dan penuh perhatian pada prestasi yang dicapai atletnya. Pencapaian Jeka Saragih dengan menembus babak final 'Road to UFC" tidak sembarang petarung bisa melakukannya.
Sebelum bertemu Jokowi sangat mungkin juga jika Jeka Saragih diterima oleh Airlangga Hartarto, pembina dari dua cabor olahraga yang lama digeluti Jeka Saragih, yakni wushu dan kickboxing. Airlangga Hartarto adalah Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) periode 2017-2021 dan periode 2022-2026, sementara di Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI) ia menjadi ketua dewan pembina.
Kepengurusan Kick Boxing Indonesia (KBI) sudah tersebar di puluhan provinsi. Pengprov-pengprov KIB juga sudah banyak memiliki sasana atau camp, seperti Batam Fighting Camp (BFC) yang pernah menjadi tempat penggemblengen Jeka Saragih di awal karirnya sebagai petarung, atau Satria Negara Fighting Camp, sasana tempat Jeka Saragih bernaung saat ini....
