Paparan ini menuangkan kembali terkait dua jenis atau disiplin wushu yang selama ini resmi dipertandingkan baik di level nasional maupun internasional. Untuk taolu, mengacu pada rangkaian rutinitas (bentuk) komponen latihan wushu termasuk teknik tangan, teknik kaki, lompatan, sapuan, sikap dan gerak kaki, merebut, melempar dan gulat, serta keseimbangan.Â
Nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Taolu adalah Nan Quan, Nan Dao, Nan Gun, Chang Quan, Jian Shu, Dao Shu, Gun Shu, Qiang Shu, Taijiquan, Taijijian, Duilian (berpasangan). Ini termasuk  tujuh jurus dalam wushu yang telah mengalami standarisasi internasional.
Untuk sanda, ini adalah jenis pertarungan tangan kosong modern yang dikembangkan dari teknik wushu tradisional, terutama memanfaatkan teknik meninju, menendang, melempar, gulat dan defensif. Pertarungan tangan kosong dilakukan berdasarkan berat badan, yaitu 48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 80 kg, 85 kg, dan 90 kg.
Disiplin sanda di kancah World Sport University Combat Games 2022 yang diselenggarakan oleh Federasi Olahraga Beladiri Mahasiswa Dunia, mengomentisikan kelas 48kg, 52kg dan 60kg putri, serta kelas 42kg, 60kg, 70kg dan 80kg putra.
Sementara untuk taolu, Â kompetisi putra terdiri atas Taijijian, Nangun, Changquan, Gunshu, Nanquan, Taijiquan dan Daoshu. Untuk putri, Taijiquan, Changquan, Nandao
Taijijian, Qiangshu, Nanquan dan Jianshu.
Patut juga disampaikan kembali bahwa kompetisi disiplin sanda pada wushu disebut-sebut yang paling banyak menyedot penonton. Di Indonesia, yang menjadi barometer kekuatan disiplin sanda adalah Jateng, sebagaimana tercermin dari hasil kejurnas wushu Piala Presiden 2022 yang berlangsung 17-22 September di Surabaya, Jatim. Tim wushu Jateng menjadi pengumpul medali emas terbanyak pada disiplin sanda, disususl DKI Jakarta, Jabar dan Jatim.
Disiplin sanda merefleksikan olahraga tempur dengan kombinasi seni bela diri tradisional China dan teknik tempur pertarungan modern. Disiplin sanda menggabungkan full-contact kick boxing dan muay thai. Para atlet saat bertanding bebas saling adu pukulan, tendangan bahkan bantingan.
Persiapan untuk pertandingan kategori sanda memang tidak bisa tiba-tiba. Fisik musti prima dan mental harus kuat sebelum terjun ke gelanggang tarung berhadapan dengan lawan.
Disiplin wushu lainnya yang menyedot antusiasme dan banyak diminati adalah taolo, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai keindahan. Kecepatan, kekuatan, ekspresi, fleksibilitas, jadi unsur penting. Dalam pelaksanaannya, atlet bisa menampilkan jurus demi jurus tersebut dengan tangan kosong maupun senjata. Kalau di karate, disiplin taolu ini adalah kata, sementara sanda sebagai kumite.
Di samping taolu dengan beragam 'bunga' atau jurus-jurusnya, serta sanda, disiplin wushu lainnya yang sangat mungkin cepat berkembang adalah kungfu. Disiplin kungfu ini, yang merefleksikan keindahan dan seni bertarung, baru resmi dipertandingkan di Kejurnas Piala Presiden 2022.
Airlangga Hartarto sendiri sangat gembira dengan semakin berkembangnya disiplin kungfu. Setelah kejurnas di Surabaya, disiplin ini akan dikompetisikan pada berbagai event wushu lainnya, termasuk PON 2024 di Aceh dan Sumut. Khusus disiplin kungfu, yang diikuti ratusan atlet dari puluhan sasana, kemarin diperebutkan Piala Airlangga Hartarto yang akhirnya juga direbut tim DKI Jakarta.***