Mohon tunggu...
Andi Aryatno
Andi Aryatno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mengembara kemanapun. Ingin berbakti dan membalas semua kebaikan orang tua terutama ibu. Tidak bisa menulis dengan baik, tapi sangat menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Kau Ambil Aku

22 Oktober 2013   07:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diatas tangan-tangan usil penuh keserakahan

Aku diperebutkan padahal Kau sudah melimpah

Bagi engkau Aku lah ukuran kekayaan

Potong tangannya

Melengking seruan petinggi negeri

Dosa yang harus ditanggung adalah kesengsaraan

Tangan yang dipakai untuk merampas

Sepuluh jari,

Tidak,

Dari pergelangan tangannya harus hilang pula

Apa yang terjadi?

Saat perkataan menjadi boomerang

Hukum di negeri ini adalah sanksi jeruji besi

Kau bilang tidak pernah berkicau seperti itu

Jika saja urat malumu masih ada

Sanak keluarga enggan mengenalimu

Hukumanmu adalah menonton balap mobil di negeri tetangga

Lihatlah mereka yang mengumpulkan Aku

Dengan tenaga dan segala daya

Bukan satu koper yang berisi uang tiga miliyar

Receh demi receh seratus rupiah

Itu semua hanya untuk menegakkan punggung

Sementara kau yang disana

Merampas aku dari mereka

Kau tahu, punggungmu sudah tegak, lihatlah

Aku dari mereka, untuk mereka

Bukan untuk Kamu

Jangan kau ambil Aku

Untuk membeli kotak-kotak besi mewah yang tak berguna

Biarkan Aku mengalir menurut jalannya

Jangan kau hentikan ditengah jalan

Tanpa dosa kau putus urat malumu

Gembira meski kau tahu mereka butuh Aku

Kau rampas Aku

Aku menjerit saat tanganmu memegang Aku

Kau tau, Kau adalah panutan di negeri ini

Aku dibutuhkan banyak orang

Bukan cuma kamu

Kamu tidak pernah menghargai Aku

Kamu hanya ingin merampasku dari mereka

Jangan kau ambil AKU,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun