Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Syahrial Siswa SMA Negeri 1 Bukit Mahir Memainkan Suling Khas Gayo

17 Oktober 2024   07:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Syahrial 

Syahrial Siswa SMA Negeri 1 Bukit Mahir Memainkan Suling Khas Gayo 

Bener Meriah (17/10) -- Syahrial seorang siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bukit telah menorehkan bakat luar biasa dalam memainkan suling Gayo. Lahir di Gunung Teritit, 8 September 2008 Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Syahrial sudah menunjukkan kemahirannya sejak masih duduk di bangku SMP, sejak 2018 Syahrial telah mampu memainkan nada-nada sendu khas suling Gayo yang begitu memikat hati.

Ketika ditemui oleh Kompasia, Syahrial mengungkapkan ambisi besarnya untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya Gayo, tidak hanya di daerahnya, tetapi juga di tingkat nasional. "Saya ingin seni dan budaya Gayo tetap lestari selamanya," ungkap Syahrial penuh semangat. Menurutnya, suling Gayo memiliki keunikan tersendiri, dengan alunan melodi yang melambangkan kerinduan dan kekayaan budaya masyarakat Gayo.

Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi, Syahrial berharap agar generasi muda tetap menghargai dan melestarikan seni tradisional ini. Keinginannya untuk membawa budaya Gayo ke panggung nasional menjadi salah satu motivasi utamanya dalam terus mengasah keterampilan memainkan suling Gayo. Ia juga bercita-cita untuk menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya agar tetap mencintai dan menjaga warisan budaya nenek moyang.

Seluruh warga SMA Negeri 1 Bukit, sangat bangga dengan pencapaian dan bakat Syahrial. Mereka berharap agar talenta yang dimiliki oleh Syahrial dapat terus berkembang dan mendapatkan apresiasi lebih luas di masa depan.

Dengan dedikasi dan kecintaannya terhadap seni budaya Gayo, Syahrial menjadi contoh nyata bagaimana warisan budaya tradisional dapat tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah generasi muda saat ini.

(Tazkir)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun