Isteri Pertama Paling Setia
Karya
Tazkir, SPd, M.Pd
Aisyah: (dengan lembut) "Kamu tidak sendirian, Zek. Kita adalah satu tim yang tak terpisahkan. Apa pun yang terjadi, kita hadapi bersama-sama."
Zek: (menggenggam erat tangan Aisyah) "Aku menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari kesenangan, melainkan dari kebersamaan, dan aku bersyukur bisa berbagi semua itu denganmu."
Aisyah: (menatap mata Zek dengan penuh cinta) "Saling setia dalam suka dan duka adalah janji kita. Kita bersama-sama menempuh perjalanan ini, Zek, dan aku sangat bersyukur bisa melakukannya bersamamu."
Zek dan Aisyah saling memandang, merasakan kehangatan dalam pelukan satu sama lain. Dalam senyuman dan kata-kata penuh kasih, mereka merayakan kekuatan cinta dan persahabatan mereka yang tak tergantikan. Meski hidup mungkin membawa berbagai cobaan, mereka yakin bahwa bersama-sama, mereka bisa menghadapinya dengan kepala tegak dan hati penuh keberanian.
Zek: (mengusap lembut punggung Aisyah) "Terima kasih, Aisyah. Kamu adalah anugerah terbesar dalam hidupku. Teman sejati dalam suka dan duka, dan aku tidak bisa membayangkan menjalani ini tanpamu."
Aisyah: (menggenggam tangan Zek erat) "Kita berdua adalah satu jiwa, sayang. Saling terikat satu sama lain dalam ikatan yang tidak terpisahkan. Tak peduli seberat apa pun beban yang kita pikul, kita hadapi bersama."
Zek: (tersenyum tulus) "Seringkali aku berpikir, bagaimana mungkin aku mendapatkan seseorang sebaik kamu. Saat ini, ketika hidup memberikan cobaan, aku bersyukur karena punya kamu di sampingku."
Aisyah: (sambil mengelus pipi Zek) "Kita melewati segala sesuatu bersama-sama, dan itu yang membuat hubungan kita semakin kuat. Hidup mungkin membawa kita ke tempat-tempat yang tak terduga, tetapi yang pasti, kita akan menghadapinya bersama-sama."