Mohon tunggu...
Tazkia Syifa Faradhilla
Tazkia Syifa Faradhilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PAUD Cerdas, Bahagia: Aksi Mahasiswa KKN UNDIP dalam Membantu Aspek Perkembangan Tercapai

13 Agustus 2022   13:39 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:04 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngembak, Grobogan (25/7/22) -- Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021/2022 menjalankan program yang menargetkan anak usia dini, yakni melakukan peningkatan kemampuan sensoris dan motorik pada anak usia dini dengan menggunakan metode Montessori. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 menyebutkan terdapat 6 aspek perkembangan yang harus dimiliki oleh anak usia dini, yakni nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Fungsi sensoris dan motorik adalah fungsi yang sangat penting bagi anak. Alasan mengapa memilih metode Montessori, yakni dikarenakan metode pembelajaran ini berfokus pada pelatihan motorik dan sensoris, serta pengembangan bahasa. 

Kemampuan sensoris dan motorik pada anak dapat dilatih dengan menekankan pada ketajaman rona dan warna, kepekaan terhadap bau dan suara, membuat perbandingan dan kontras. Montessori menjelaskan bahwa anak perlu merasakan kebebasan dalam mendapatkan pengetahuan dari lingkungan sekitarnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan sensoris dan motorik anak usia dini, yaitu dengan memberikan lembar kerja yang memiliki perbandingan kontras berwarna dalam hal ini dapat menggunakan media kertas bergambar domba.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan peningkatan kemampuan sensorik dan motorik dengan metode Montessori dilaksanakan di PAUD Belia Desa Ngembak yang diikuti oleh 23 siswa dan didampingi oleh 2 guru, serta 5 mahasiswa lainnya. Program ini menggunakan material berupa kertas bergambar domba berukuran F4 yang telah ditempeli double tape pada tubuh domba tersebut. Double tape tersebut sebagai alat bantu untuk menempel kapas oleh para siswa. 

Penggunaan kapas dilakukan untuk melatih sensori siswa, sehingga siswa dapat merasakan tekstur kapas, sedangkan gambar domba yang ditempeli double tape melatih motorik dari siswa dikarenakan siswa dapat belajar bagaimana melepaskan double tape dan menempelkan kapas tidak melebihi batas garis. 

Program ini disambut dengan baik oleh para siswa. Para siswa juga sangat senang ketika telah berhasil menempelkan kapas dan banyak yang bermain menggunakan sisa kapas yang ada.

Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik anak usia dini di PAUD Belia melalui metode Montessori, serta dapat melatih anak dalam  pengendalian emosional dan ketelitian siswa PAUD dalam menyelesaikan lembar kerja yang diberikan.

Penulis : Tazkia Syifa Faradhilla

DPL    : Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si

Lokasi : PAUD BELIA, Desa Ngembak, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan Jawa Tengah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun