Mohon tunggu...
Tazkia Raissa Widyadana
Tazkia Raissa Widyadana Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta

Murid SMAN 28 Jakarta, kelas XI MIPA 3, dan absen kelas nomor 33.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kira-kira Apa yang Terjadi Setelah Kematian, Ya?

29 Agustus 2020   21:08 Diperbarui: 30 Agustus 2020   10:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dahulu kematian merupakan penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Semua makhluk di bumi akan dijemput oleh maut suatu saat nanti.

Manusia masih belum mengetahui apa yang akan menunggu kita setelah kematian. Namun, terkait dengan apa yang terjadi pada jasad fisik tubuh kita setelah datangnya ajal, para ilmuwan sudah mengetahuinya.

Tanpa teknik pengawetan seperti pembalseman atau mumifikasi, tubuh kita akan secara perlahan mulai membusuk begitu jantung kita berhenti berdetak. 

Pada saat kematian, semua otot dalam tubuh kita mengendur, keadaan ini disebut dengan primary flaccidity. Dengan hilangnya ketegangan pada otot, kulit akan kendur yang menyebabkan sendi dan tulang yang menonjol pada tubuh, seperti rahang atau pinggul, menjadi menonjol. 

Tanpa berdetaknya jantung, terjadi suatu proses bernama pallor mortis yang menyebabkan kulit menjadi pucat. Gravitasi juga menyebabkan pengendapan darah ke bagian bawah tubuh, sehingga akan muncul lebam-lebam pada tubuh mayat.

Kerjadian ini dinamakan livor mortis atau lebam mayat. Biasanya proses ini terjadi sekitar 20-30 menit sejak waktu kematian. 

Pada saat yang bersamaan, tubuh mengalami penurunan suhu dari temperatur normalnya sampai ke suhu ruangan di sekitar tubuh. Fenomena ini dinamakan algor mortis atau kematian dingin. Suhu tubuh akan turun 2°C pada jam pertama dan 1°C setiap jam sesudahnya. 

Selain algor mortis dan livor mortis, tubuh juga akan mengalami rigor mortis yaitu keadaan dimana tubuh menjadi kaku. Kejadian ini terjadi sekitar tiga jam setelah waktu kematian. Kalsium yang menumpuk adalah penyebab kenapa otot menjadi kaku dan tubuh menjadi keras serta sulit untuk digerakkan. 

Setelah mencapai keadaan rigor mortis yang maksimum, otot-otot akan mengendur lagi, lalu kulit akan mulai menyusut sehingga menciptakan ilusi tumbuhnya rambut serta kuku. 

Menyusul proses tersebut, ada lagi sebuah proses bernama putrefaction. Ini merupakan fase dimana organ tubuh mulai membusukkan diri. Enzim, mikroba, dan bakteri tubuh akan bekerja sama untuk mencerna organ-organ kita. Proses ini juga yang membuat jasad orang mati berbau busuk. 

Setelah itu dalam hitungan minggu organisme pengurai akan mengurai tubuh sampai akhirnya jasad tubuh tidak tersisa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun