Mohon tunggu...
Tazkia Nafsatuzzahra
Tazkia Nafsatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI

Penulis memiliki minat di dunia anak-anak dan bahasa. Selain itu, penulis biasa menghabiskan waktu membuat digital illustration.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Apa Yang Membuat Roti Kencana Berbeda? Kenali Perjalanan dan Keunikannya

16 Januari 2025   21:34 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti Kencana varian pizza. (diambil saat penulis melakukan interview dengan Bu yayah)

Di tengah perantauan, pasangan suami istri Bapak Eco Juarsyah dan Ibu Yayah Rukiyah mendirikan Pabrik Roti Kencana dengan penuh tekad. Berasal dari Kuningan, Jawa Barat, mereka memutuskan merantau ke Lampung demi mencari kehidupan yang lebih baik. Usaha ini lahir dari kebutuhan ekonomi yang mendesak, di mana mereka membutuhkan sumber penghasilan cepat untuk menghidupi keluarga. Setelah mempertimbangkan berbagai peluang, mereka memilih usaha roti karena perputaran bisnis makanan yang cepat dan roti merupakan camilan yang disukai semua kalangan. Pabrik Roti Kencana dirintis dengan sederhana, namun penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Roti Kencana berkembang pesat di Lampung berkat tradisi unik masyarakat setempat yang sering memesan roti sebagai suguhan dalam acara pernikahan, hajatan, dan syukuran. Dalam budaya Lampung, kotak undangan seringkali dilengkapi dengan roti sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Inilah yang membuat Roti Kencana lebih banyak menerima pesanan partai besar dibandingkan menitipkan roti di warung-warung.

Namun, perjalanan bisnis tidak selalu mulus. Di Lampung, usaha Roti Kencana sempat mengalami masa sulit hingga nyaris bangkrut. Di tengah keterpurukan tersebut, mereka memutuskan pindah ke Tangerang Selatan dengan modal nekat dan memulai usaha dari nol. Berkat tekad dan pengalaman yang telah mereka bangun, perlahan Roti Kencana kembali bangkit.

Sang pemilik memilih Tangerang berdasarkan cerita orang-orang yang menyebutkan bahwa menjual apapun di sana memiliki peluang besar, apalagi makanan. Keputusan ini menjadi titik balik dalam hidup dan usahanya untuk mendapatkan permulaan yang baik di Tangerang. Bahkan sejak awal, ia berhasil menjadi pemasok roti untuk 70 warung. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja kerasnya yang berangkat dari pagi hingga malam hari untuk mencari warung yang berminat menjual rotinya.

Selain memasok ke warung-warung beliau juga memanfaatkan acara car free day untuk mempromosikan rotinya langsung kepada konsumen. Tapi cara ini pun tidak selalu mudah. Tantangan berjualan di car free day  berdasarkan pengalaman seringkali membuatnya harus menghadapi Satpol PP hingga terjadi kejar-kejaran. Namun, semua itu tidak mematahkan semangatnya untuk berjualan roti. Segala rintangan dihadapai dengan tetap percaya diri karena kualitas roti yang diproduksi olehnya.

Penulis saat melakukan interview bersama pemilik Roti Kencana.
Penulis saat melakukan interview bersama pemilik Roti Kencana.

Salah satu keunggulan rotinya adalah penggunaan bahan-bahan yang berkualitas. Di tengah banyaknya produk roti yang dibuat dengan bahan seadanya dan menggunakan pengawet yang berlebihan, beliau selalu memastikan agar rotinya dibuat dari bahan-bahan terbaik. Penggunaan pengawet diberikan sedikit saja agar tidak menghilangkan citra rasa roti miliknya. Roti yang diproduksi tahan kurang lebih sampai 3 hari saja. Beliau juga memanggang rotinya dengan kompor gas dan oven yang sangat besar dan lebar. Selain itu, roti dipanggang di waktu yang terukur hingga menghasilkan kematangan yang baik dan tekstur yang sempurna. Hasilnya adalah roti yang tidak hanya enak tetapi juga lembut, dengan rasa khas hasil proses rumahan.

Roti kencana dengan keunikannya menawarkan berbagai macam varian seperti coklat, keju, kelapa, kombinasi, pizza, dan roti lipat. Namun, menurut sang pemilik, varian yang sangat laris atau best seller ialah varian pizza. Karena rasa dari pizza nya yang sangat enak dengan roti yang lembut dan topping pizza yang lezat dengan harga yang sangat terjangkau inilah yang membuat varian pizza menjadi best seller.

Untuk wilayah penjualan, saat ini baru difokuskan untuk wilayah Jakarta dan Tangerang. Dengan cara didistribusikan ke warung-warung. Sang pemilik juga masih menerima pesanan jika ada yang memesan dalam jumlah besar. Untuk mendistribusikan roti ke warung-warung, owner roti kencana awalnya memiliki 11 sales. Namun, karena terdampak wabah covid sekarang berjumlah 7 orang. Omzet yang diterima sang pemilik sekitar 5 juta/hari. Dengan perhitungan kurang lebih satu sales mendapatkan 1 juta/hari.

Mengelola usaha roti rumahan bukanlah hal yang mudah, dan tentu saja penuh dengan perjuangan. Dari kisah perjalanan Roti Kencana yang naik turun, Bapak Eco dan Ibu Yayah membuktikan bahwa usaha roti rumahannya berhasil bangkit kembali meskipun menghadapi banyak rintangan. Dari hasil wawancara, Ibu Yayah menuturkan bahwa beliau mempunyai harapan agar usaha roti yang dijalankannya saat ini lebih dikenal oleh orang banyak, sehingga masyarakat luas bisa mencoba keunikan dan cita rasa dari Roti Kencana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun