Mohon tunggu...
Tazkia Ikshanul
Tazkia Ikshanul Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Informatics Engineering Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perlindungan Data Lebih Lanjut: Perspektif Insiyur terhadap Privacy by Design

15 September 2023   20:44 Diperbarui: 16 September 2023   12:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh TheDigitalArtist dari Pixabay

Terkait dengan makalah berjudul "Privacy by Design" Implementation: Information System Engineers' Perspective, yang ditulis oleh Fei Bu, Nengmin Wang, Bin Jiang, Huigang Liang pada tahun 2020, kita akan mendalami studi ini lebih detail. Artikel ini membahas sebuah penelitian yang mengeksplorasi pentingnya implementasi "Privacy by Design" (PBD) dari sudut pandang insinyur sistem informasi dan dalam konteks organisasi. Di era digital yang semakin maju, di mana pelanggaran data dan masalah privasi menjadi perhatian utama, PBD menjadi paradigma yang menekankan perlindungan proaktif sepanjang siklus hidup produk informasi. Namun, sayangnya, PBD tidak memiliki instruksi implementasi yang spesifik, dan panduan ini belum umum di kalangan insinyur sistem informasi. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari praktisi di industri TI China digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi PBD dan dampak interaksi antara berbagai dimensi perilaku adopsi insinyur.

Membongkar Konsep "Privacy by Design":

PBD adalah paradigma perlindungan privasi yang menekankan perlindungan proaktif sepanjang siklus hidup produk informasi. Ini berarti pertimbangan privasi harus tertanam dalam setiap tahap pengembangan produk, bukan hanya sebagai tindakan setelahnya.

Tantangan Implementasi PBD:

Meskipun PBD adalah konsep penting untuk melindungi privasi pengguna, ada tantangan dalam menerapkannya. Salah satu masalah utamanya adalah kurangnya panduan yang jelas tentang cara mengimplementasikan PBD dalam praktik. Hal ini menciptakan kebingungan di kalangan insinyur sistem informasi, yang sering kali tidak tahu harus mulai dari mana atau bagaimana mengintegrasikan PBD dalam alur kerja mereka.

Studi Kasus:

Implementasi PBD dalam Industri TI China: Penelitian ini menggunakan data dunia nyata dari praktisi di industri TI China untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi implementasi PBD dalam konteks tersebut. Data ini mencakup tanggapan dari 253 insinyur sistem informasi yang bekerja di berbagai perusahaan TI. Mereka diminta untuk menilai sejauh mana mereka mengadopsi PBD dalam proyek-proyek mereka dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mereka.

Temuan Penelitian:

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa insinyur sistem informasi yang memiliki kesadaran lebih tinggi tentang PBD lebih mungkin untuk mengadopsinya. Namun, ada hambatan dalam bentuk hambatan pekerjaan yang dirasakan oleh insinyur. Mereka mungkin merasa bahwa menerapkan PBD memerlukan waktu dan usaha tambahan yang tidak sesuai dengan tenggat waktu proyek.

Selain itu, faktor lain yang memengaruhi adalah mekanisme insentif. Insinyur yang merasa ada insentif positif untuk mengadopsi PBD, seperti pengakuan atau penghargaan dari atasan atau organisasi, lebih mungkin untuk melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi perlu mempertimbangkan penerapan mekanisme insentif yang tepat untuk mendorong insinyur dalam mengadopsi PBD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun