Semarang (08/08) - Minat membaca masyarakat di Indonesia sangat memprihatinkan. Menurut data dari UNESCO, Indonesia menempati peringkat kedua terbawah perihal literasi sedunia dengan persentase yang amat rendah yakni 0,001%. Artinya, hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia yang rajin membaca. Â
"Buku adalah jendela dunia" bukan hanya sekadar omong kosong. Di dalam buku terkandung informasi-informasi yang memberi wawasan dan perspektif baru. Maka tak heran, kemajuan suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari minat membaca masyarakatnya. Oleh sebab itu, minat membaca di Indonesia perlu didongkrak untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Hal ini tentu tidak mudah, namun dapat diwujudkan dengan usaha bersama yang kreatif dan inovatif.
Dalam rangka mendukung peningkatan minat membaca di Indonesia, mahasiswa TIM II KKN UNDIP bekerja sama dengan Kelurahan Kebonagung membangun sebuah perpustakaan mini dengan memanfaatkan sudut ruangan kosong tak terpakai di Kantor Kelurahan Kebonagung. Pembangunan perpustakaan ditargetkan bagi anak-anak yang berada di lingkungan Kelurahan Kebonagung. Perpustakaan dirancang senyaman dan seapik mungkin untuk memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi anak-anak. Lemari buku diisi dengan buku-buku ramah anak yang dihimpun dari donasi berbagai pihak.
"Perpustakaan ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak-anak di lingkungan Kelurahan Kebonagung. Sembari mengisi waktu luang, anak-anak bisa bersantai sambil membaca buku dengan nyaman disini," ujar Puryono, Ketua Seksi Kesejahteraan Sosial Kelurahan Kebon Agung.
Lokasi: Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
Dosen Pembimbing Lapangan: Alfita Rakhmayani, S.E., M.Ak.
Disusun Oleh TIM II KKN Kelurahan Kebonagung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H