Di negeri kita ini kurma adalah makanan yang tergolong khas pada bulan ramadhan. Buah berbentuk silinder panjang dengan biji beralur tunggal ini berenergi tinggi karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, bahkan tertinggi di antara buah-buahan lain, di samping itu mudah dicerna oleh tubuh kita, sehingga tepat sekali untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa.
Kurma mengandung beberapa zat gizi yang penting bagi fungsi jantung dan pembuluh darah, terutama kalium sehingga menurut penelitian dapat mengurangi resiko stroke (bila mengonsumsi satu porsi ekstra makanan yang kaya kalium, minimal 400 mh tiap hari. Batas ini bagi buah kurma dapat diperoleh dengan mengonsumsinya sebanyak kurang lebih 65 gram atau sekitar 5 butir).
Kandungan karbohidrat pada kurma yang dipanen saat masih lembek dan mentah sekitar 60 persen, sedangkan kurma kering yakni yang dipanen dalam keadaan kering sekitar 70 persen.
Sebagian besar varietas kurma mengandung gula glukosa atau fruktosa. Namun, satu varietasnya yang bernama Deglet Noor hanya mengandung gula sukrosa yang dikenal juga sebagai gula pasir. Kandungan gulanya yang tinggi dan mudah dicerna ini menyebabkan kurma dapat memberikan energi yang tinggi.
Kurma juga menyediakan beberapa vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin, riboflavin, niasin, dan kalium dalam jumlah yang cukup.
Zat-zat gizi tersebut memainkan peran penting dalam membantu melepaskan energi, memelihara kulit dan saraf yang sehat, serta penting untuk fungsi jantung. Niasin dan riboflavin, misalnya akan membantu melepaskan energi dari makanan, sedangkan tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin berperan membentuk dan memelihara kulit yang sehat. Tiamin penting bagi sel-sel saraf, disamping penting bagi fungsi jantung dan pembuluh darah, sedangkan niasin menjaga fungsi normal saraf.
Semoga Bermanfaat:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H