Mohon tunggu...
Tasir
Tasir Mohon Tunggu... Lainnya - Penjelajah sunyi

Belajar dari kalian semua~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Libur Sunyi

29 Mei 2017   10:31 Diperbarui: 26 Desember 2017   00:34 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biasanya menjelang libur ramadhan begini pondok sudah sepi karena pondok memang  memberikan libur massal selama bulan ramadhan bagi setiap santri dan masuk kembali setelah bulan ramadhan, paling kalau ada santri yang tinggal cuma dihitung jari jumlahnya, itupun Cuma tinggal tunggu jemputan karena belum di jemput.

Yang paling menjengkelkan itu yang rumahnya jauh, kadang kalau tidak bisa pulang hanya tetap tinggal di pondok tidak pulang, apa lagi kalo tidak ada yang menjemput. Karena memang beberapa santri berasal dari luar kota dan provinsi. Jadi biasanya tinggal sendiri, untung sekali rasanya kalau ada yang senasib jadi ada yang menemani tapi kalau pas sendiri yah nikmati sajalah.  

Rasanya menjadi kerinduan tersendiri ketika mengawali masuknya bulan ramadhan dan tidak berkumpul bersama keluarga untuk berpuasa bersama. Kurang lebih begitulah benak seorang santri yang nyatanya belum bisa pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga dan hanya bisa menghabiskan ramadhan kali ini di pondok.

Jadilah puasa kali ini di pondok saja, untungnya bagian dapur masih memberikan jatah makan untuk sahur dan berbuka puasa walaupun sudah terbilang hari libur. Kadang juga ada ustadz yang menyuruh agar sahur dan berbuka puasa di rumahnya saja karena memang ada beberapa ustadz yang tinggal didalam pondok.

Kadang menikmati kesendirian di pondok saat libur itu menjadi satu kenangan tersendiri. Saat libur suasana pondok memang sunyi berbeda sekali saat bukan hari libur. Ada kesunyian yang menyelimut dalam hati, kadang sisa-sisa malam hanya diisi sekedar lamunan atau kegaduhan kosong yg tidak begitu berarti atau menebak-nebak bakal melakukan apa sampai akhirnya terlelap tidur diatas ranjang seorang diri menemani asrama yang sunyi. sendiri. 

Ah, kangen nyantri.

Nun, wal qalami wamaa yasthuruun.

Dan selamat menunaikan ibadah pusa di bulan suci ramadhan. insyaAllah berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun