Mohon tunggu...
Muhammad Tasbillah
Muhammad Tasbillah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa di UNM makassar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Terbaru Aplikasi 'Made in Indonesia' Serbu Android Nokia

11 Maret 2014   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://images.detik.com/content/2014/03/10/317/nokgames.jpg

Jakarta - Nokia yang akhirnya masuk ke ranah Android lewat tiga ponsel seri X pertamanya, ternyata cukup disambut hangat oleh para pengembang aplikasi dari Indonesia Eldwin Viriya, Founder & CEO Own Game, yang biasa merilis game di toko aplikasi Nokia Store, mengaku telah menyiapkan satu judul game yang cocok untuk dijalankan di ponsel Nokia dengan platform Android tersebut. Game yang siap tayang di Nokia X itu bertitel Eyes On Dragon yang mengangkat maskot Own Games bernama Tako sebagai tokoh utamanya. Eldwin bercerita, gaya permainan game ini hampir mirip dengan Temple Run. Sang tokoh utama mesti mengejar naga yang lepas di kandang. Game bertipe running ini mengusung grafis 3D. Dalam pengejarannya itu, pemain akan mendapatkan sejumlah fitur unik. Salah satunya mirip seperti game Flappy Bird. ”Sebelumnya kami sudah mengembangkan game untuk Nokia Asha dan Windows Phone. Sampai saat ini sudah 10 game yang kami kembangkan dan di-download lebih dari 3,9 juta kali,” terang Eldwin saat ditemui detikINET belum lama ini. Tak hanya aplikasi game saja, aplikasi ciamik lainnya yang juga siap unjuk gigi di Nokia X adalah SocPlay, jejaring sosial untuk aplikasi playlist lagu. Aplikasi ini buatan developer lokal Deddy Avianto dkk dari PT Jejaring Kreasi Digital. "Sudah dites lancar. Yang sekarang baru share NP (now playing) saja ke timeline. Lagi develop versi 2.0. Harusnya April deliver," demikian kata Deddy saat berbincang dengan detikINET, Senin (10/3/2014). Animo tinggi para developer Indonesia menyambut kehadiran Nokia X tentu membuat senang para petinggi Nokia. Bagi mereka, konten adalah raja. Nokia paham, sehebat apapun smartphone yang dirilis, tanpa dukungan konten yang mumpuni, tak akan menarik perhatian pengguna. Bukan tanpa sebab jika di sela peluncuran Nokia X yang turut dihadiri detikINET di Barcelona, Spanyol, juga disertai dengan satu event khusus yang ditujukan untuk menggaet para pengembang aplikasi. Mulai dari bus tingkat hingga satu ruangan khusus disewa untuk pestanya para developer. Demi tujuan itulah, Nokia berupaya menggaet sebanyak-banyaknya developer untuk memperkaya konten Nokia X. Dengan begitu, Nokia bisa memenuhi permintaan pengguna akan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja Nokia sudah merumuskan formula yang jitu agar developer tertarik mengembangkan aplikasi di ekosistem Nokia X. Misalnya saja lewat iming-iming skema bagi hasil yang menarik. Head of Communications for Mobile Phones Nokia, Saulo Passos, menekankan Nokia Store akan menerapkan pembelian aplikasi melalui metode potong pulsa. Langkah ini dinilai paling praktis ketimbang membeli menggunakan kartu kredit. Passos juga menyebutkan bahwa metode ini menjadi jawaban dari kelemahan toko aplikasi lain seperti App Store milik Apple maupun Play Store punya Google yang selalu mensyaratkan kartu kredit dalam pembelian aplikasi. Padahal, metode pembayaran kartu kredit sangat tidak populer di negara-negara berkembang seperti Indonesia. "Cara potong pulsa lebih praktis dari kartu kredit. Nah, dengan kemudahan ini akan membuat developer melihat Nokia X sebagai sumber pundi-pundi uang. Dengan sendirinya, Nokia X telah membentuk pasar baru," papar Passos yang ditemui di sela jamuan makan malam. Lebih jauh, Passos menambahkan Nokia tidak bakal menerapkan strategi membeli tiap kali download aplikasi. Sebaliknya, Nokia justru akan mempersilakan pengguna menjajal terlebih dulu aplikasi itu sebelum membelinya. ”Kemungkinan pengguna mau membeli aplikasi dengan cara menjajal dulu lebih tinggi, daripada mereka harus langsung membeli di awal. Dengan begitu kesempatan untuk aplikasi buatan developer dibeli pengguna jadi semakin besar,” sumber

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun