Upacara Hari senin, ritual yang nggak ada matinya (2/9). Hari Senin adalah hari yang sering dianggap "Monster of Day " bagi sebagian pelajar malas di Indonesia. Bahkan sialnya, aku pun menyebutnya seperti itu. Padahal sesungguhnya hari ini adalah hari yang istimewa ( seharusnya ). Karena hanya pada hari senin seharusnya semua generasi muda bisa menyerap nilai - nilai pancasila yang lebih dan tentunya nasionalisme yang mendarah daging. Bagi sebagian anak yang sering terlambat, upacara bendera adalah kutukan. Bagi sebagian anak lainnya terutama yang takut kulitnya item. Upacara bendera dianggap moment yang bisa merusak kecantikan kulit. Entahlah bagi gue, Gue sendiri ngerasa senin itu biasa - biasa saja. Kecuali kalau gue bener - bener nggak enak badan Karena magg kambuh. Itu juga kadang - kadang sih, Karena upacara juga sering jadikan kutukan untuk bagi orang kurus yang jarang sarapan kayak gue. Hari itu yang jadi petugas upacara adalah kelas XII IPA 1. Dan minggu depan setelah ujian Blok, baru deh giliran kelas gue. XII IPA 2.
Tayusani Yuza, Upacara bendera hari senin, smawar
Foto paling maksa Upacara bisa jadi belum dimulai, tapi si Hilman ( ketua kelasnya ) bareng wakilnya udah berdiri kayak patung di depan barisan para guru. Belakangan gue tahu, ternyata dia kembali menggunakan trik yang sama ketika XI IPA 4 upacara dulu. Yaitu ngadain Quiz. Dan masih sama, menggunakan Quiz berbahasa Inggris yang bikin telinga gue remeng - remeng. "Ada yang bisa jawab?" Kata si Hilman , yang suaranya udah kayak om - om pedophil. Anak - anak sibuk ngoceh dan ngobrol. Bahkan anak Kelas satu gue liat ada yang lempar Topi temennya ke belakang barisan. Ngakak juga gue liatnya. "Ada yang bisa jawab ? hayo dong cepetan" Kata Si Hilman seakan - akan pengeras suara dia sendiri yang punya. Dan wakilnya di sebelah, cewek. Kembali cap cus. Bla bla bla~ mengulang pertanyaan bahasa inggrisnya. Dan akhirnya setelah ditunggu mengacunglah seorang cewek, dia anak IPS. Badannya, yah. Jangan ditanyalah. Tinggi dan gendut tapi smart, entahlah gue nggak tahu nama tuh anak, tapi cukup familliar. Tapi Perfect. Dia bisa jawab. Gue aja nggak ngerti maksud pertanyaan apa. Si Hilman dan wakilnya gue liat Di tangannya, dia udah sediain dua hadiah sekaligus. Tapi sayang yang berani jawab cuma cewek IPS gendut itu doang. Hadiah pun langsung serahkan sekaligus dua. Mantab. Sesuai dengan badannya. *** Saat pengibaran Bendera "Wah ngejiplak cara anak XI IPA 1 banget tuh barisan pengibar benderanya" Kata salah satu mantan anak kelas IPA 1. "Iya tuh, plagiat banget.. Masih zaman ya ternyata?" sambung temennya. Gue nguping. Setelah puas dengerin ocehan mereka, Gue pun noreh ke depan. Ternyata bener petugas bendera menggunakan formasi barisan dua pengiring dan tiga pengibar. Persis kayak anak - anak kelas XI IPA 1 Dulu. Tapi, ah bodo amat. Sayangnya gue nggak sempet moto, karena malu.
Tayusani Yuza, Upacara bendera, Upacara hari senin, Tayusani Yuza
"Ngobrol aja terus , udah tau panas " Sampai tiba saatnya mengheningkan cipta. Anak - anak Padus hari itu suaranya nggak sekeras seperti biasa. Ketika mengheningkan cipta. Jangankan berdoa dan mengenang jasa para pahlawan. Satu menit untuk nggak ngobrol aja rasanya nggak mungkin. Gue noreh ke kiri temen gue sibuk chattingan sama ceweknya. Gue tengok sebelah kanan cewek - cewek kelas sebelah sibuk sama kaca, jerawat sampe ngomongin masalah cowok. Sedangkan gue?. Ah , sudahlah.. Lupakan.
Upacara bendera, maen hp, Tayusani Yuza, Taman Krakatau, Smawar
"Aduh, kalau mau Sms-an ngajak - ngajak dong kaka"
Upacara bendera, Anak SMA, Smawar , Taman Krakatau, Tayusani Yuza
"Ini anak barisannya dimana sih?" Tertarik ingin baca selengkapnya ?. Klik ajaGUEITU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya