Tangerang adalah sebuah kota di provinsi Banten. Kota ini terletak sebelah barat Jakarta sebagai penyangga ekonomi dan transportasi dari Sumatra. Roger adalah warga asli Tangerang, dan dia sudah begitu tahu tentang budaya tradisi Tangerang. Biasanya pada setiap satu bulan sekali, ada festival kuliner makanan. Kegiatan tersebut terletak di pasar lama, yang terkenal dengan pasar Pe Cinan. Roger setiap kali pergi dengan teman-temannya untuk memeriahkan festival tersebut. Â Mereka melakukan hal-hal seperti bermain musik di tengah acara, dan memakan dalam festival tersebut. Selain dari itu, Roger sering kali pergi ke tempat wisata di Tangerang. Roger sendiri adalah seorang siswa SMP kelas 3 yang baru saja memulai tahun ajarannya. Roger adalah seorang perawan, ia mempunyai bakat dalam bermusik, bernyanyi, dan bahkan pelajaran. Namun, ia sendiri cenderung tertutup di kelas dan sekolahnya. Tetapi di luar sekolahnya, ia sering sekali tampil sendiri karena ia tidak diberi kesempatan untuk mengiring kelasnya tampil. Ia dan temannya suka berjalan-jalan mengelilingi kota Tangerang hingga budaya dan kuliner khas Tangerang. Apa yang mereka lakukan dan pelajari, jika suatu saat mereka melakukan study tour di daerah Tangerang sendiri? Nah mereka juga serius dalam mempelajari setiap sejarah dan budaya Tangerang. Ketika ada festival, acara memeriahkan tanggal besar atau penting Tangerang, Roger dan temannya juga sering sekali mengikuti pengisian acara, dengan membawakan musik, mengikuti perlombaan, membeli barang-barang, dan sebagainya. Singkat cerita, pada suatu hari, Roger dipanggil oleh gurunya pada saat jam pelajaran
**ketuk pintu** **masuk** Ibu guru : "Permisi bu, mau memanggil atas nama Roger?" Seketika itu, Roger pun bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar kelas bersama guru tersebut. Guru tersebut membawanya ke ruang kepala sekolah. Seketika itu, ia mulai merasa gugup. Apa yang di bicarakan kepala sekolah itu kepada Roger? Sehingga ia gugup seperti itu? Â Nah, kepala sekolah telah menyadari dan melihat bakat atau talenta yang dimiliki Roger. Ia mengundang Roger untuk membawakan lagu untuk acara pertemuan wali kota dengan sekolah. "Kamu juga boleh mengajak temanmu, yang tentu dapat diajak kolaborasi dalam musik" katanya. Seketika, dengan gugup Roger setuju dengan penawaran kepala sekolah tersebut. Setelah ia balik, ia mendekati temannya, dan menawarkan untuk menemaninya tampil. Namun, tawarannya gagal karena ditolak oleh temannya, yang katanya tidak berpengalaman dalam musik. Roger pun merasa sedih, namun ia tahu, bahwa dia akan bisa, walaupun sendiri. Roger pun tetap menawarkan beberapa temannya, namun, itupun sia-sia. Berhubungan dengan sifatnya yang tertutup, ia tidak dapat membuka komunikasi untuk menawarkan orang lain yang bukan temannya. Singkat cerita, ia pun mendapat orang yang mau menemaninya. Merekapun menjadi teman(panggil saja orang ini si A). Mereka latihan keras setiap hari. Hingga pada akhirnya, hari acara tersebut tiba. Mereka sudah menebalkan iman, dan berpapasan dengan wali kota Tangerang, Arief Rahadiono Ismansyah, guru-guru dan siswa-siswi murid SMP tersebut.
Eitss, sebelum dimulai, lagu apa ya yang mereka bawakan untuk acara tersebut? Untuk itu, mereka membawakan lagu yang.. bagus pol pokoknya! oke, lanjut ke cerita. Jadi, merekapun mulai bermain harmoni lagu dan mulai bernyanyi. Lagu yang liriknya ada "Dengarlah hasil lagu baru yang kucipta" yap, lagu "Jambrued". Mereka membawakan lagu tersebut untuk lagu bebas. Namun untuk lagu wajib, mereka membawakan lagu "Tanah airku". Setelah selesai pentas, mereka mendapatkan tepuk tangan besar. Akhir dari cerita, Roger pun tetap meneruskan bakatnya dalam musik, dan berusaha lebih terbuka dalam bersosialisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H