Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serial: Andaru Wijaya [48]

5 Mei 2017   16:01 Diperbarui: 11 Mei 2017   10:56 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri : 47 / Sebelumnya

Seri 1 / Awal

Sesampainya dipendapa, Kuntara melihat ibunya masih termenung tak menyadari kehadirannya. Kuntara yang melihat mata ibunya berkaca-kaca terkejut, dan bertanya.

“Ada apa ibu? Apa tua bangka itu menyakiti hati ibu?”

Nyi Widati tersentak dari lamunannya, kemudian katanya. “Tidak ngger, tidak apa-apa! Aku hanya memperbincangkan masalah niaga dengannya.”

“Jangan bohong kepadaku ibu! Mata ibu terlihat berkaca-kaca, pasti lelaki tua itu telah menyakiti hati ibu. Aku akan membuat perhitungan dengannya!” kata Kuntara sambil membalikkan badan, lalu kembali ke pintu regol mengejar Ki Suradilaga yang sudah tidak tampak dari pandangan.

“Jangan! Jangan ngger, aku tidak apa-apa,” kata Nyi Widati mencoba menahan Kuntara. Nyi Widati tidak dapat mencegah Kuntara, dipandanginya saja putranya yang berjalan keluar pintu regol.

Kuntara yang melangkah tergesa-gesa, dikejutkan dengan kehadiran perempuan muda di muka regol.

“Kakang Kuntara! Kau akan kemana?”

“Ratih!” sahut Kuntara. “Masuklah kedalam, aku akan memberi pelajaran pada Suradilaga itu!” katanya lagi, sambil menunjuk Ki Suradilaga yang masih belum terlalu jauh dari tempat itu.

Kuntara lalu mencabut pedang dilambungnya dan siap menghampiri Ki Suradilaga. Perempuan yang dipanggil Ratih tadi terkejut, lalu menahan lengan Kuntara yang masih menggenggam pedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun