Desa Tawangargo merupakan salah satu sentra pertanian dan perkebunan di Kabupaten Malang. Dengan topografi wilayah desa yang berbeda, membuat wilayah desa memiliki hasil sumber daya alam yang berbeda pula. Seperti contohnya pada Dusun Boro yang berada di kaki Gunung Mujur, membuat dusun ini memiliki banyak perkebunan diantaranya merupakan perkebunan sayuran dan buah-buahan.
Salah satu hasil dari perkebunan buah-buahan yang ada di Dusun Boro adalah buah lemon. Akan tetapi, hasil dari perkebunan lemon sendiri belum maksimal dalam hal pengolahan, pemasaran, dan juga penjualan. Lemon yang memiliki harga jual lebih tinggi yakni lemon yang tergolong masih muda, sedangkan lemon yang telah matang di pohon atau lebih tua harganya cenderung lebih rendah sehingga lemon-lemon ini dibiarkan begitu saja. Di samping itu, harga lemon yang tidak stabil di pasaran membuat masyarakat menginginkan adanya solusi guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Inilah yang mendasari mahasiswa FIA UB berinisiasi untuk mengadakan sosialisasi pengolahan produk lemon.
Sosialisasi ini diadakan pada Senin, 27 Juni 2022. Bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), mahasiswa berinovasi untuk mengolah lemon ini menjadi produk sari lemon yang diberi nama Lembo (Lemon Boro). Produk Lembo ini menjadi satu-satunya produk olahan lemon yang ada di Dusun Boro.
Sosialisasi pengolahan produk lemon ini diharapkan dapat memaksimalkan pengolahan, pemasaran, dan penjualan. Selain itu, adanya sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memiliki inovasi dalam mengolah hasil perkebunan mereka. Dengan adanya produk Lembo ini diharapkan masyarakat dapat bertahan ditengah harga lemon yang tidak stabil dan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Sosialisasi ini mendapat respons yang baik dari masyarakat setempat, dibuktikan dengan antusiasme masyarakat dalam mengikuti sosialisasi pengolahan produk lemon.
“Kami sampaikan terima kasih kepada mahasiswa FIA UB yang telah mengadakan sosialisasi produk pengolahan lemon sehingga kami mendapat inovasi baru dalam mengolah hasil panen lemon kami,” pungkas Ibu Sri, Istri dari Ketua RT setempat.
Di samping sosialisasi yang diadakan, Mahasiswa FIA UB juga nantinya akan mengawasi mulai dari proses produksi, pemasaran hingga ke penjualan dari produk Lembo ini sampai masyarakat bisa mandiri dalam mengolah hingga memasarkan produk ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H