Tempatku bekerja terletak di lantai 6 yang tidak berjendela, beratap pendek dan terkesan semacam lorong, kalau terkadang lampu mati pada siang hari pun jadi sangat gelap. Oleh karena itu jam istirahat aku selalu ingin melihat dan merasakan panas dan sinar matahari siang agar aku tidak berasa seperti Drakula, bukan...sejujurnya agar bisa merokok. Ada tempat makan di lantai 3 yang berbalkon terbuka dan di tempat itu bisa merokok. Biasanya aku mendengarkan lagu-lagu ‘indie folk’ seperti Adam Green, Binki Shapiro, Devendra Bahrat atau folk seperti Bob Dylan. Bosku yang suka lagu lagu top 40's dan lagu lagu nge beat untuk dugem akan sangat marah bila melewati mejaku saat aku mendengarkan lagu-lagu 'indie folk' seperti yang aku sebutkan. Dia pernah berteriak marah “What are you fuckin’ hear, fuckin’ lazy song..like you..hah?!!”..aku hanya bisa mematikan mp3 player sambil menjawab, “yes sir..so sorry this song is my 'ke like an’,..”/Ya Tuan, maaf sekali lagu ini 'kesenangan' saya /.
Balkon, bagian luar tempat makan di lantai 3 yang hampir setiap hari aku datangi itu tidak ber AC dan panas karena sinar matahari siang. Meskipun panas buatku tempat itu sangat menyenangkan untuk melewatkan 1 jam istirahat dengan menikmati kopi, lagu dan membuat ‘doodling’ atau 'doodle' atau gambar tak bermakna, gambar asal atau gambar tak sengaja saat kamu meeting atau lagi menunggu tiba-tiba tanganmu gerak gerak membuat coretan menggambar tanpa makna...itulah 'doodle'. Aku suka melakukannya, seperti membuat gambar di atas sambil mereka-reka apapun. Seringnya karena itu jam istirahat kerja aku biasanya berfikir tentang pekerjaan lain, mereka-reka kalau aku punya usaha sendiri mungkin hidup lebih menyenangkan, usaha yang sering aku obrolkan pada teman salah satunya ide membuat usaha ‘Money Laundry’ (dalam artian sebenarnya…ayo-ayo’ cuci uang kalian, dirapikan dan diberi pewangi..biar keren dan berasa seperti mau lebaran). Biasanya sering jadi lebih dari 1 jam karena terlalu menikmati atau karena penasaran untuk menambahi coretan, mengeblok, meninta gambar atau mewarnai hitam corat coretan dengan bollpoint gel yang murah, kalau perlu Drawing pen ‘KW’…yang ditulis jadi Drowning pen, (ini muncul karena dendam, aku pernah tertipu saat cari sweater import di loakan, waktu itu setelah mengobrak-abrik tumpukan pakaian import bekas aku berhasil dapat sweater PUMA, dicuci, dijemur...anehnya tapi waktu aku jemur bersama dengan jaket merk PUMA lainnya aku curiga kok gambar siluet macan Puma melompat nya berlawanan arah dengan jaket PUMA satunya, yang 1 gambar macannya lompat ke kanan dan yang 1 ke kiri, waktu aku liat merknya ternyata bukan PUMA tapi UMPA, hemmh…pakaian bajakan bekas diloakin juga…).
Hampir setiap hari aku melewati jam istirahatku seperti itu, itu caraku lari dari rutinitas pekerjaan yang kadang padat dan melelahkan, itu caraku karena aku akan sangat kerepotan kalau misalnya kesenanganku mancing ikan, istirahat sejam jelas tidak cukup untuk me refresh diri dengan aktivitas hiburan mancing…..tidak juga sebenarnya, memancing kerusuhan masih bisa dilakukan dalam waktu sejam. Ya, hampir setiap hari dan polanya seperti itu kecuali hari kemarin, aku bisa merasakan kejutan…aku ke balkon tempat makan itu dan melihat dia disana, yang aku tahu dia libur kerja dan dia ternyata ada di tempat itu, dia menarik kursi di sebelahnya yang aku artikan boleh duduk, beda dengan kalau aku melihatnya dan dia melihatku lalu dia melemparkan kursi itu padaku (itu mungkin hanya akan dilakukan oleh guru silatku suatu saat nanti kalau perutku sudah sangat membusung dan butuh fitness berbiaya murah). Kejutan menyenangkan. Melihatnya sungguh mengejutkan…bertemu dengannya tanpa dia memakai seragam, riang dan sedang menikmati Steamboat yang berasap dan berapi kecil di bawahnya. Untung aku bukan pemadam kebakaran yang latah memadamkan api…kalau aku pemadam kebakaran yang latah memadamkan api dan aku semprot api di sajian Steamboat nya bisa melayang beneran itu kursi. Aku senang bisa melihatnya makan dengan riang bukan makan sambil menangis tersedu-sedu sampai air matanya mengalir membanjiri makanannya. Melihatnya senang aku sudah cukup senang.
Aku tahu dan sadar 100% kalau dia hanya kebetulan di tempat itu dan kebetulan kami bertemu jadi mungkin dia hanya berbasa basi sewaktu menyapaku, aku sadar diri akan hal itu tapi ini tentang kejutan menyenangkan yang aku rasakan sendiri. Kejutan yang sampai nantinya terbayang dan positifnya adalah memancingku untuk menggambar coretan sesuatu, bukan memancingku untuk memancing kerusuhan atau memancing ikan kecil kecil di tempat terapi gigitan ikan (semoga saja tidak akan ada tren terapi gigitan buaya, kaki dimasukan di kolam dan digigit buaya).
Ya…kejutan selalu menggetarkan, menaikan adrenaline, bisa menyenangkan bisa mematikan, mematikan seperti misalnya saat mau membayar di kasir kita membuka dompet dan didalamnya tiba tiba ada ular kobra melongok, mendesis dan meringis...lalu menyambar bibir kita yang menangis, itu jelas mematikan. Kejutan buatku saat melihatnya adalah kejutan menyenangkan yang lama sekali tidak aku rasakan, yang sering aku alami adalah kejutan tidak mengenakan, seperti saat bosku lewat pada saat aku ketiduran dan dibangunkan dengan gertakan lalu dihukum disuruh berdiri di ruangannya. Kejutan atau meminjam kata surprise memang diperlukan untuk menaikan atau menurunkan emosi dengan tiba-tiba, kejutan menyenangkan tentunya yang diperlukan. Kejutan itu susah diceritakan, tidak akan sebanding dengan yang dirasakan. Jadilah itu kejutan menyenangkan yang menjadikan hari kemarin hari terbaikku bulan ini, kalau kejutan tidak menyenangkan sering sekali (memang sial itu teman dekatku, jadi aku sering ketemu sial, beda tipis kejutan tidak menyenangkan dengan sial, bukan?).
Aku menggambarnya di hari ini untuk mengingatnya, aku tidak menggambar makhluk hidup sekarang, manusia, hewan atau benda yang sengaja dihidupkan dalam gambar...jadi aku hanya menggambar mug tempat es kopi kepunyaan si penjual kopi. Begitulah salah satu dari prosesku membuat gambar corat coret (dalam istilah yang lebih keren “doodle”) yang aku lakukan setiap hari atau setiap aku mengalami sesuatu atau hanya sekedar membunuh bosan atau hanya sekedar sambil mendengarkan lagu lagu 'folk' saat istirahat kerja atau kalau boleh kadang ingin melakukannya sambil mencabut uban-uban di rambutku yang sudah mulai abu abu. Ya …tidak usah tanya umur, aku bapak bapak tidak tampan yang mulai berperut buncit 1 pack yang gemar corat coret (hobi yang sengaja dipilih karena irit biaya…kalau aku kaya mungkin lebih memilih mencari batu akik, bukan buat dipakai dijari tapi dipakai dikawat gigi..kawat gigi dengan hiasan batu akik tepatnya).
Tentang siapa dia yang mengejutkanku dengan kehadirannya dan menjadi bagian dari hari terbaikku di bulan ini, dia itu …(sebut saja Mawar), dia seseorang yang berbeda, yang dirinya sendiri dan...yang jelas bukan Ibu Tien Soeharto (almarhumah), kalau dia yang aku lihat siang itu kejutannya beda tapi aku tidak akan pingsan aku hanya ingin bertanya padanya tentang salah satu desain stiker pasaran yang aku lihat. Aku pernah melihat stiker yang menempel di bak mobil pick up, stiker itu bergambar foto Ibu Tien Soeharto (almarhumah) dan tulisan “Ojo percoyo omongane pak e” dan di sebelahnya lagi tertempel stiker gambar Bp. Soeharto (almarhum) dengan tulisan di sebelah fotonya “Piye Broo..enak jamanku tho?”.
Ya begitulah kira-kira...memang kadang apa ayang aku pikirkan juga sejelek dan sekacau gaya gambarku...setidaknya aku berusaha menulis kenapa aku menggambar gelas kopi di foto atas yang baru saja aku buat untuk #CORETAN HARIAN di album fotoku : https://www.facebook.com/tauvikleyak/media_set?set=a.10203184971820047.1073741833.1680504787&type=3
Aku menulis ini dengan komputer kantor di pagi hari saat baru masuk kerja di Lantai 6, di sebuah tempat di atas mall berlantai 4 yang baru 2 hari sebelumnya ada anak kerasukan di salah satu ruangan kantor.
https://www.facebook.com/tauvikleyak/media_set?set=a.10203184971820047.1073741833.1680504787&type=3