[caption id="attachment_204887" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : blogs.constantcontact.com"][/caption]
Kenyataan bahwa kehidupan manusia sehari-harinya yang tidak lepas dari perangkat keras bantuan atau gadget tampaknya memang bukan hal yang dipungkiri lagi kebenarannya. Dewasa ini berbagai perusahaan berlomba-lomba menjadi penyedia nomor satu pilihan konsumen dalam urusan gadget. Bak seorang penjual kacang goreng yang dengan gencarnya menjual berbagai macam produk unggulan mereka. Tentu kini kita makin mudah mendapatkan gadget yang kita inginkan.
Berbagai persoalan dan keperluan sehari-hari kita tentu pula tidak lepas dari perangkat yang satu ini. Mulai dari kebutuhan hiburan, sosial, networking, berita dsb. dirangkum ke dalam satu fungsi perangkat dalam genggaman. Tentu saja Kita saat ini lebih memilih gadget yang all-in-one. Dengan alasan keterbatasan waktu dan fleksibilitas penggunaan. Tuntutan akan hal tersebut tentu menimbulkan berbagai persoalan. Penulis dalam hal ini akan mengangkat persoalan seputar daya pada perangkat tersebut.
Pernahkah Anda mengalami hal buruk ketika Anda sangat membutuhkan gadget Anda tapi malah cadangan daya yang tersisa tidak mencukupi atau bahkanmati total ?. Penulis ingin sedikit membagi pengalaman. Saat ini penulis menggunakan smartphone seri Galaxy keluaran november 2011 lalu. Seperti layaknya gadget berbasis android lainnya, tentu pengguna akan dimanjakan pada keberlimpahan aplikasi yang tersedia di Google Play (dulu android market). Banyaknya aplikasi menarik ini tentu tak ingin disia-siakan. Tentu resiko akan pemborosan penggunaan daya sudah banyak disadari oleh banyak orang. Namun, resiko kerusakan baterai karena kurangnya perhatian sang pemilik lah yang menjadi penyebab utama ketidaknyamanan dalam menggunakan perangkat.
Banyak orang yang kurang memperhatikan perawatan baterai gadget nya. Hal ini dipicu oleh faktor ketergantungan dan keterdesakan si pemilik untuk terus menggunakan gadget nya. Akibatnya, perangkat tetap digunakan aktif meski dalam kondisi mengisi atau charging. Hal ini yang sering luput dari perhatian banyak orang. Idealnya. Perangkat harus tetap dibiarkan tidur dan mengisi. Tidak dipakai sampai daya terisi penuh. Jika hal di atas berulang kali dilakukan, akan mengakibatkan baterai mengalami kebocoran daya. Akibatnya, perangkat tidak lagi dapat digunakan dalam waktu yang lama.
[caption id="attachment_204888" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : buychargeall.com"]
Begitu juga dengan kebiasaan orang yang melakukan pengisian daya pada malam hari. Pengisian dilakukan lalu si pemilik pergi tidur. Hal ini dapat mencederai baterai perangkat. Akan terjadi overclock pengisian daya dan tentu baterai perangkat akan jebol pula. Idealnya, perhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan perangkat Anda dalam sekali pengisian penuh. Jika butuh waktu 3 jam, maka tepat 3 jam Anda harus mencabut charger dari perangkat Anda. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Jika suatu saat baterai gadget Anda terisi penuh dalam waktu yang lebih singkat, kemungkinan besar baterai Anda telah rusak. Jangan pula lupa untuk mencabut socket charger dari stopkontak setelah selesai dipakai untuk menghindari terbuangnya arus dengan percuma.
Beberapa waktu yang lalu penulis membaca sebuah artikel yang berisikan tentang sebuah kecelakaan yang berakibat hilangnya salah satu telinga korban. Penyebabnya sederhana, si korban tetap menggunakan handphone nya ketika sedang dilakukan pengisian. Panas yang berlebih diterima oleh perangkat dari charger dan dari aktivitas pengguna saat menelepon. Kemudian baterai meledak. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu buka casing penutup baterai saat pengisian. Agar suhu gadget tetap stabil terhadap suhu ruangan dan menghindari panas berlebih.
Lakukan juga pengaturan perangkat lunaknya. Atur brightness, non-aktifkan Âautoupdate (autoupdate dapat Anda atur hanya aktif jika tersedia layanan wi-fi). Buang seluruh aplikasi yang tidak terpakai. Anda dapat melihat status baterai Anda di pengaturan. Dalam kondisi casual atau normal, Anda tidak disarankan untuk menggunakan aplikasi penghemat daya atau battery saver. Aplikasi ini tidak membantu banyak, malah menambah penggunaan daya pada gadget Anda.
Berbagai gadget yang tersedia di pasaran, dalam hal ini smartphone, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentu kekurangan itu bukan tidak bisa disiasati oleh pengguna. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pengguna dapat dengan bijak menggunakan perangkat yang dimilikinya seefisien mungkin. Tidak melulu manteng di depan monitor gadget. Selain dapat merusak mata dan kemungkinan gangguan lainnya karena radiasi, hal itu bukan lah anjuran dalam menggunakan perangkat. Dengan perawatan dan perhatian yang seimbang, maka umur gadget Anda akan lebih panjang dan sensasi penggunaannya akan bertahan jauh lebih lama. Tentu Anda tidak ingin ditinggal ‘tidur’ oleh ‘teman’ setia Anda ketika Anda betul-betul membutuhkannya, bukan ?
follow me : @wattaww good writings, Indonesia :)))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H