Kaugenggam adalah mimpi yang nyata
Tangan mungilmu adalah syukurku selamanya
Kepal tapak ayahmu, jabat jemari ibumu
Tengadahkan lenganmu pada penderma kehidupan
Hantamkan sakalmu pada pemuja kedurjanaan
Anakku, jadilah lelaki sebenar-benarnya
Jadilah manusia sehebat-hebatnya
*Puisi ini adalah puisi pertama yang saya buat untuk anak lelaki saya, Hiurgen Borealis Rahadzani. Puisi ini adalah pesan, harapan, rasa syukur, dan tentu, doa. Supaya kelak ia menjadi pribadi yang berguna. Menjadi manusia yang terbukti kemanusiaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H