Mohon tunggu...
Taura Pramuditya Almendo
Taura Pramuditya Almendo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang dengan dunia fotografi dan juga komputer

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kepercayaan sebagai Wujud Profesionalsme untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan

27 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Abstrak

Kepercayaan merupakan fondasi utama dalam hubungan perawat dan pasien serta menjadi pilar profesionalisme keperawatan. Dalam konteks hubungan terapeutik, kepercayaan mendukung kerja sama yang efektif, menciptakan rasa aman bagi pasien, dan memastikan penerapan standar etika oleh perawat. Artikel ini mengulas pentingnya kepercayaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, termasuk melalui edukasi pasien, komunikasi efektif, dan empati. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang terjalin baik berkontribusi pada kepuasan pasien, akuntabilitas tenaga kesehatan, dan hasil kesehatan yang optimal. Dengan menempatkan kepercayaan sebagai prioritas utama, hubungan terapeutik yang bermakna dapat dibangun, mendukung perawatan yang lebih manusiawi dan kolaboratif.

Kata kunci: kepercayaan, profesionalisme keperawatan, hubungan terapeutik, komunikasi efektif, kualitas pelayanan.

Kepercayaan memainkan peran sentral dalam interaksi perawat dan pasien, sekaligus menjadi landasan profesionalisme yang memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Dalam konteks hubungan terapeutik, kepercayaan tidak hanya mendukung kerja sama yang efektif, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi pasien. Profesionalisme yang didasari oleh prinsip kepercayaan melibatkan penerapan integritas, kompetensi, dan penghormatan terhadap pasien, sebagaimana ditegaskan oleh Potter et al. (2021). Prinsip ini dalam pelayanan kesehatan menjadi dasar penting untuk membangun kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan, termasuk perawat. Praktik ini membantu meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bahwa pasien mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang pilihan perawatannya (Berwick, 2020). Oleh karena itu, kepercayaan merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan terapeutik yang aman dan kolaboratif yang merupakan dasar dari profesionalisme perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi pasien.

Profesionalisme sendiri di dalam keperawatan melibatkan dimensi teknis, moral, dan juga etis. Kepercayaan merupakan aspek moral yang memastikan perawat bertindak sesuai dengan standar etika, menjaga kerahasiaan pasien, dan memberikan perawatan dengan empati. Hutagaol et al. (2024) menjelaskan bahwa kepercayaan pasien dapat dibangun melalui konsistensi sikap dan tindakan perawat, termasuk dalam hal transparansi informasi yang diberikan kepada pasien. Selain itu, edukasi yang berorientasi pada kebutuhan pasien menjadi elemen penting yang mampu meningkatkan keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, sehingga memperkuat hubungan terapeutik. Potter et al. (2021) juga mendukung pandangan ini dengan menekankan bahwa hubungan terapeutik yang bermakna membutuhkan komitmen profesional yang dilandasi oleh kepercayaan. Hal ini menjadi sebuah dasar yang kuat untuk membangun praktik keperawatan yang manusiawi dan juga menghormati hak pasien.

Dasar yang kuat dapat dibangun melalui kepercayaan antara perawat dan pasien yang tentunya memiliki dampak langsung terhadap kualitas pelayanan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aboueid et al. (2023), kepercayaan terhadap tenaga kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keandalan profesional, transparansi informasi, dan keterlibatan pasien dalam proses pengambilan keputusan. Studi tersebut menyoroti bahwa kepercayaan dapat ditingkatkan dengan mendengarkan kebutuhan pasien secara aktif dan menunjukkan empati dalam interaksi sehari-hari. Lotfi et al. (2019) juga menekankan bahwa komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien berkontribusi secara signifikan pada kepuasan pasien. Dengan demikian, kepercayaan yang terjalin antara perawat dan pasien tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih kolaboratif dan efektif dalam mencapai hasil kesehatan yang optimal.

Kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan dapat diperkuat melalui pendekatan yang lebih lebih proaktif dan informatif, salah satunya dengan memberikan edukasi yang komprehensif mengenai tindakan perawatan. Salah satu cara untuk memperkuat kepercayaan adalah dengan mengedukasi pasien tentang perawatan yang diterima (Aboueid et al., 2023). Studi menunjukkan bahwa ketika perawat memberikan penjelasan yang jelas tentang intervensi yang dilakukan, pasien merasa lebih terlibat dan percaya pada kemampuan perawat. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga mengoptimalkan hasil perawatan yang diberikan (van Dyk et al., 2022). Dengan proses edukasi yang efektif, tentunya dapat membuat hubungan saling percaya yang lebih dalam sehingga pasien dapat lebih terbuka dalam menyampaikan keluhan atau kebutuhannya.

Secara keseluruhan, kepercayaan merupakan inti dari profesionalisme keperawatan yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Perawat dapat memperkuat hubungan terapeutik dengan pasien, meningkatkan kepuasan pasien, dan mendorong hasil kesehatan yang lebih baik dengan menempatkan kepercayaan sebagai prioritas utama dalam praktik keperawatan. Melalui edukasi yang jelas dan komitmen pada kebutuhan pasien secara menyeluruh, kepercayaan dapat diperkuat sehingga menciptakan hubungan yang lebih bermakna dan efektif dalam mendukung proses penyembuhan.

REFERENSI

Aboueid, S. E., Herati, H., Nascimento, M. H. G., Ward, P. R., Brown, P. R., Calnan, M., Perlman, C. M., & Meyer, S. B. (2023). How do you measure trust in social institutions and health professionals? A systematic review of the literature (2012--2021). In Sociology Compass (Vol. 17, Issue 9). https://doi.org/10.1111/soc4.13101

Berwick, D. M. (2020). The moral determinants of health. In JAMA - Journal of the American Medical Association (Vol. 324, Issue 3). https://doi.org/10.1001/jama.2020.11129

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun