Richard Wiseman di dalam bukunya "59 Second" mengulas kalau dalam satu hari, setiap kita berpikir dan melakukan self talk lebih kurang enam ribu kali. Coba bayangkan kalau sebagian besarnya kita gunakan untuk melakukan self talk negatif dalam diri. Maka wajar, hari ini banyak orang yang merasa sumpek, penat, stres dan banyak tekanan lainnya. Jangan-jangan itu semua bermula dari self talk nya di pagi hari yang negatif hingga keseluruhan hari pun terasa mencekam.
Lalu pertanyaanya, jika sebaliknya dan kita harus terus melakukan self talk yang positif, termasuk dalam hal meningkatkan syukur, mengapa itu perlu dilakukan? Ingat. Banyak orang yang mengaku bersyukur, tapi tindak tanduknya jauh dari kata syukur. Mulutnya bersyukur tapi tindakannya kufur.Â
Lalu, mengapa kita harus terus mempertajam syukur kita? Alasannya sangat banyak. Mari kita lihat dari yang paling dekat dengan kita.
Karunia Tuhan Takterhingga
Seorang teman bercerita dan mengeluh hanya karena idenya tak diterima oleh atasannya. Baginya ide tersebut sangat brilian dan seharusnya bisa diterapkan dan begitu seterusnya. Lalu pertanyaannya, apakah dunia akan runtuh hanya karena hal itu? Apakah ia langsung berubah menjadi kismin bin miskin hanya kerana itu?
Ingat, dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, semua itu adalah karunia dari Allah yang tidak terhingga. Ide yang tidak diterima hanyalah "potongan kuku" kecil yang seharusnya mustahil mempengaruhi karunia yang teramat luas itu. Kalau Anda sudah menyadari ini sepenuhnya, maka Anda akan banyak tersenyum melihat dinamika yang ada di dunia ini. Ya, selamat datang di dunia yang banyak hal tidak sesuai dengan kehendakmu, teman!
Penciptaanmu itu Spesial
Ketika tukang kayu membuat meja, maka meja itu pasti sudah selesai. Tapi ketika Allah menciptakan kita, maka sesungguhnya kita sedang terus bertumbuh dan berproses dari hari ke hari. Proses tentu saja takmengenakkan. Bukankah untuk menjadi atlet lari maka Anda harus berlari puluhan kilometer sebelum bisa memenangkan medali? itupun belum ditambah dengan asupan gizi yang cukup, tekad dan seterusnya.Â
Singkatnya, karena kita berproses dan terus bertumbuh, maka terkadang masalah yang kita hadapi hari ini baru bisa kita tertawakan di tahun depan. Dan masalah di tahun depan tentu saja lebih berat dari masalah tahun ini. Karena kita makhluk spesial, maka yakinlah kalau kita pasti bisa melewatinya dengan baik-baik saja. Intinya, kencangkan selalu sabuk pengaman kita.
Tuhan Menambah (Sesuatu) Jika Kita Bersyukur
Inilah salah satu alasan kenapa orang yang kaya dan dermawan justru makin kaya. Sebaliknya, orang yang kaya dan kikir seringkali berubah menjadi bangkrut. Ini sunnatullah. Ini hukum alam. Adam Grant bahkan di dalam bukunya "Give and Take" mengulas tentang bagaimana kekuatan giving yang cerdas bisa mempengaruhi orang lain dalam berinteraksi dengan kita.Â
Singkatnya, bersyukurlah terhadap apapun jika kita ingin ditambah dalam hal apapun. Jadi, adakah alasan lagi untuk tidak mempertajam syukur?Â