Aneh tapi nyata. Ya, itulah yang terjadi di hampir semua tempat kerja pasca liburan, takkecual liburan lebaran. '
Ketika hari pertama masuk kerja sampai kira-kira ketiga atau bahkan hari ketujuh (seminggu), semua orang seperti hanyut dalam momentum lebaran. Semua saling memaafkan di hari pertama masuk kerja dan itu tentu saja bagus.Â
Lalu, apakah berhenti sampai di sana? Sayangnya tidak, Ferguso. Acara dilanjutkan makan-makan dan takjarang hingga sore hari. Singkatnya, hari pertama kerja kira-kira di isi dengan seremonial ini.Â
Lalu bagaimana dengan hari kedua? Jangan senang dulu. Orang-orang di lingkungan kita mulai menceritakan episode 1 perjalannya mudik. Hiruk-pikuknya, keseruannya dan sebagainya.Â
Apakah Selesai di hari kedua? Tentu tidak, bestie! Cerita akan berlanjut di hari ketiga. Lah, emangnya hanya kamu yang punya cerita tentang mudik dan liburan? Kata teman di sebelah meja, aku juga punya banyak cerita yang sayang untuk tidak dibagikan.Â
Singkatnya jika 1 kantor saling cerita, maka hampir bisa dipastikan banyak orang yang membawa liburannya ke kantor dan bukan membawa fokusnya kembali ke kantor pasca liburan.
Lalu pertanyaannya, masihkah Anda ingin bertahan dengan cara-cara yang kontraproduktif seperti ini untuk memulai hari baru pasca liburan? Bukankah syawal artinya meningkat, yang juga seharusnya berarti meningkatnya produktivitas kita di bulan syawal ini?Â
Lalu apa yang bisa kita lakukan agar langsung cespleng dan produktif di hari pertama bekerja tanpa menghindari dan menghilangkan nilai-nilai atau kebiasaan sosial yang sudah lama terjadi? Ah, jika mau tau, teruslah membaca, bestie! Berikut 3 caranya ya.
1. Satukan Raga, Hati dan Jiwa di Tempat Kerja
Pernahkah Anda melihat seseorang yang buru-buru di jalan raya karena takut telat ke kantornya? Atau Anda salah satunya? Kalau iya, apa yang Anda rasakan ketika di kendaraan menuju ke kantor itu? Tepat! Anda merasa taktenang, taknyaman dan tak-tak yang lainnya.Â
Ketidaknyamanan itu akan muncul ketika raga, hati dan jiwa Anda berada di tempat yang berbeda-beda.Â