Kalau Anda ke Yogyakarta, ketika mendengar nama pantai nglambor pertama kali, tentu banyak orang, termasuk saya yang terkesan biasa saja. Bahkan cenderung asing dan sepertinya tidak menarik untuk dikunjungi. Orang tentu akan lebih familiar dengan parangtritis, pantai indrayanti, pantai drini dan beberapa lainnya yang sepertinya lebih familiar di dengar.
Tapi Anda baru bisa berkomentar ketika Anda sudah melihat pantai ini secara langsung. Ya, Anda tidak salah. Namanya pantai nglambor. Saya bahkan pernah salah menyebutnya dengan "pantai ngeloyor", karena memang penyebutannya cukup asing. Pantai ini terletak di daerah gunung kidul, Yogykarta. Jika dari pusat kota Yogya, lebih kurang 2 jam lah waktu tempuhnya.Â
Sekadar mengingatkan pemirsa, perjalanan ke sana cukup menegangkan sekaligus mengasyikkan. Saya yang kebetulan bersama keluarga berlibur kala itu harus melalui jalan yang meliuk-liuk, menurun dan mendaki dengan mobil. Rasanya Anda perlu menyiapkan obat anti muntah untuk yang mabuk perjalanan. Untuk yang takbiasa, takperlu khawatir jika Anda muntah di perjalanan menuju ke sana. Karena saya juga menemukan beberapa mobil yang berhenti untuk mempersilakan anggota keluarganya "istirahat" sebelum melanjutkan perjalanan.
Setelah lebih kurang 2 jam perjalanan akhirnya kami tiba di depan pintu masuk pantai nglambor. Bagi Anda musafir, tenang. Di depan pintu masuk ke pantai nglambor, ada masjid yang cukup representatif untuk menunaikan ibadah. Apakah Anda sudah sampai di pantainya? Sabar dulu, Ferguso! Anda masih harus menyewa ojek pengkolan yang sudah tersedia atau disediakan oleh mereka di sana. Satu motor harganya hanya 5 ribu rupiah saja.Â
Jangan pelit, Fernando! Karena kami menemukan ada orang yang menolak untuk naik ojek yang ditawarkan itu, mungkin karena takut ditipu dsb, akhirnya mereka memutuskan untuk jalan kaki. Setelah tahu terjal dan menukiknya jalan menuju ke pantai nglambor, barulah mereka mengibarkan bendera putih dan akhirnya tetap naik ojek. Sungguh ter la lu!
Turun dari ojek, Anda langsung dihadapkan dengan hamparan laut luas yang berbatasan dengan samudera hindia. Benar-benar luas dan indah. Jika Anda pernah ke titik 0 Sabang, tampilan luasnya lautan lebih kurang sama. Karena begitu tiba, Anda berada persis di bagian atas tebingnya dan bisa melihat ke bawah bagaimana ombak berwarna hijau menghantam bebatuan besar. Luar biasa indah, Ferguso!
Jika Anda lapar, langsung saja pesan makanan di sana. Menurut saya cukup murah untuk tempat wisata yang sangat indah. Bayangkan, untuk makanan ikan segar lengkap dengan nasi dan lalapan, harganya hanya belasan ribu saja. Mencengengkan sekaligus mencengangkan, pemirsa! Bahkan di Kota Yogya saja untuk makan dengan menu ikan seukuran itu seingat saya sudah dua puluhan ribu ke atas. Sambil bercanda saya memberikan masukan ke pengelola setempat untuk memikirkan kembali harga-harga yang ada dan disesuaikan dengan daerah wisata. Sekali lagi, tentu saja untuk kemajuan dan pelayanan yang lebih baik ke depannya.
Selepas kenyang, Anda bisa turun ke bawah untuk bermain air di antara bebatuan karang-karang kecil. Bagi Anda yang gemar snorkling, ini adalah salah satu tempat terbaik untuk melakukannya di Yogya. Untuk Anda yang ingin menikmati lautan dari atas, tersedia jembatan gantung panjang yang terhubung dengan "pulau batu karang besar" dan Anda bisa berfoto ria di sana. Dijamin, foto Anda benar-benar sangat sempurna dengan latar belakang laut yang indah.
Dan yang paling penting, Anda tidak akan habis banyak biaya untuk menikmati syurga yang tersembunyi ini. Hanya lima ribu rupiah per orang di pintu masuk depan, parkiran, ojek dan biaya snorkling 45-50 ribu (agak di nego saja bestie..!) Rasanya sangat terjangkau untuk menikmati keindahan yang luar biasa ini. Ayo jangan tunda lagi. Atur dan jadualkan liburan Anda selanjutnya ke pantai nglambor Yogyakarta.