Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Ibu Bisa Mengurus 7 Anak, Tapi 7 Anak Belum Tentu Bisa Mengurus Satu Ibu

3 November 2021   07:45 Diperbarui: 3 November 2021   08:06 4504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rawatlah orangtua kita sebagaimana dulu ia pernah merawat kita (tabloidbintang.com)

Ibu tua itu berlalu dan masuk ke dalam ruangan. Saya yang mendengar ucapan itu bersama seorang teman tadi mendadak diam membatu. Kami berdua menatap rumput kosong sesaat. Lalu kami saling menatap dan menarik napas cukup dalam. Teman saya tadi mengangguk dan mengulang pernyataan si ibu dengan lebih pelan.

"Yah, benar. Satu orang tua bisa membesarkan dan merawat berapapun anaknya, tapi 7 anakpun belum tentu bisa dan mampu untuk menjaga dan merawat satu orang tuanya.."

Kami beranjak dari tempat itu dan membawa oleh-oleh pelajaran yang sangat berharga hari itu. Ya, pelajaran itu terkadang takharus dengan penjabaran panjang lebar. 

***

Pelajaran itu terkadang datang dari siapa saja dan bahkan dengan ucapan yang singkat. Tapi yang paling penting dari sebuah pelajaran adalah, bagaimana sikap kita terkait pelajaran itu. Apakah kita akan menjadi seperti anak ibu itu? ataukah kita akan menjadi pribadi yang sebaliknya? Pada akhirnya Anda yang bisa menentukan sikap yang Anda ambil. Tapi ingat, waktu tidak akan bisa diulang dan Anda (umumnya) akan diperlakukan sebagaimana Anda memperlakukan orang lain saat ini.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun