"Hidup ini mudah dan sederhana, Tapi banyak orang yang justru mempersulitnya" (T-Alqa)
Jika Anda lapar, makanlah. Jika Anda haus, minumlah. Jika Anda kenyang, berhentilah. Jika Anda mengantuk, tidurlah. Jika terbangun di malam hari, ibadahlah. Jika takbisa bangun, usahakanlah.
Jika Anda lelah, istirahatlah. Jika ingin olahraga, lakukankah. Jika takada makanan, berpuasalah. Jika sulit, bersabarlah. Jika bergelimang kebahagiaan, bersyukurlah. Jika ingin sukses, giat, berusaha dan berdoalah. Jika sudah bekerja, janganlah pernah bolos, seriuslah. Jika ingin menikah, pantaskan dirimu, cari calonnya, lamar (ke orang tuanya) dan menikahlah.
Ya, pada dasarnya hidup sesederhana itu. Lalu pertanyaannya, mengapa banyak orang yang membuatnya menjadi seolah-olah rumit? Ada banyak alasannya. Tapi mari kita lihat minimal 3 alasan kenapa hidup menjadi tidak semudah kelihatannya. Baiklah, markililede (mari kita lihat lebih dekat).
1. Panjang Angan-angan
Punya impian itu baik, bahkan harus. Tapi cara terbaik memiliki impian adalah bekerja dan mewujudkannya. Tapi sayangnya, banyak orang yang ternyata lebih gemar berangan-angan sukses tanpa mau banting tulang dan kerja keras untuk mewujudkannya.
Pada saat angan-angan terus dipanjangkan, jangan lupa, di saat itu juga ada sebagian orang yang terus gigih memperjuangkan mimpinya. Pada saat mimpi orang itu tercapai, barulah si panjang angan-angan ini akan mengatakan "Lha dia enak bisa sukses, karena ada orang dalam..."Â atau kalimat sejenisnya.
Padahal, dia tidak sadar, ketika dia sibuk membangun angan-angan tanpa berusaha, orang lain di seberang sana juga sibuk membangun cita-citanya dengan tumpahan keringat dan air mata. Jadi, pendekkan angan-anganmu dan panjangkan usahamu, maka pasti kau tidak akan mengatakan kalau hidup ini terlalu sulit untuk dijalani.
2. Impian : Usaha Minor, Hasil Mayor
Tidak ada yang salah dengan harapan ini. Usaha seminimal mungkin untuk menghasilkan pencapaian sebanyak mungkin. Tapi perlu diingat, orang yang seperti ini pasti membekali keterampilan lain dalam aktivitasnya atau ada "faktor x" yang terkadang sulit dijelaskan.
Nah, bagi yang "standar", maka idealnya adalah usaha maksimal cenderung menghasilkan sesuatu yang (bahkan belum tentu) maksimal juga. Jadi, jangan terlalu banyak berharap dengan usaha sekecil-kecilnya akan menghasilkan pencapaian yang setinggi-tingginya, atau Anda akan berakhir dengan kecewa dan mulai menganggap hidup ini sulit dan tidak sesuai harapan.
3. Terjebak Nostalgia Kesuksesan Masa Lalu
Punya orangtua sukses dan kaya raya itu anugerah yang harus Anda syukuri. Punya warisan bisnis yang sudah berjalan juga adalah berkah. Tapi ingat, jangan berlama-lama hanyut dalam bayang-bayang kesuksesan masa lalu (orangtua atau yang mewarisi kita).
Pada akhirnya, Anda harus berdiri di atas kaki Anda sendiri. Anda harus membangun kisah sukses Anda sendiri. Anda harus segera sadar kalau hidup Anda ini adalah tanggung jawab Anda. Adapun "modal" yang sudah diberikan orang sebelum Anda adalah kelebihan yang harus Anda syukuri, karena tidak semua orang merasakannya.