Kapan terakhir di daerahmu hujan? kemarin, minggu lalu atau 4 bulan lalu? Kapanpun terakhir hujan, khususnya di wilayahmu, itu pada dasarnya tidaklah menjadi soal. Yang lebih menjadi soal adalah sikapmu terhadap situasi yang ada.
Seperti kata pepatah, "Takada pesta yang takusai dan takada hujan yang takreda.." maka kalau kita lanjutkan bisa saja menjadi "Takada kemarau yang takberakhir". Singkatnya, ini hanya tentang waktu.
Di atas itu semua, sungguh jauh lebih penting adalah ketika kita bisa mengambil hikmah dari setiap situasi yang kita hadapi di dunia ini. Ya, mumpung kita masih di dunia, maka tugas kita adalah belajar seluas-luasnya, dan kita bisa mengambil pelajaran dari apa saja, termasuk dari kemarau yang mungkin kita rasakan.
Berikut adalah 3 hikmah yang bisa kita ambil dari datangnya kemarau. Markililede (mari kita lihat lebih dekat)
1. Bersyukur Karena Masih Hidup
Ini adalah syukur yang harus terus kita ulang dalam hidup. Apapun situasi kita saat ini, muda, kaya, belum kaya, sedih, bahagia, kebanjiran, kekeringan, gagal panen, swasembada, berhutang, berpiutang atau apapun itu, maka syukuri itu dengan sebaik-baiknya.
Ya, karena itu semua jauh lebih baik di banding kematian. Apakah ada di antara kita yang berani menukar semua yang Anda anggap "sulit" itu dengan kematian? Saya yakin semua yang membaca tulisan ini pasti berpikir sebelum menjawab.
Jadi, syukuri kemarau yang Anda rasakan hari ini. Karena bisa jadi itu adalah kemarau terakhir Anda. Nikmatilah.
2. Menghargai Ketika Datangnya Hujan
Manusia itu cenderung sering berkeluh kesah. Ketika diberikan hujan, banyak yang bilang.."kenapa hujan ya..?", Giliran diberikan kemarau, banyak orang komentar lagi.."Uidiih, udah lama banget ya gak hujan..". Jadi sebenarnya apa yang kita mau?Â
Jangan salah, bukan hanya tentang hujan dan kemarau, susah dan senang, tapi (hampir) tentang apapun kebanyakan dari kita umumnya begitu. Jadi, mari kita belajar untuk menghargai apapun situasi kita saat ini. Karena cepat atau lambat situasi itu akan berganti.
3. Larisnya Pedagang Es
Idealnya, setiap tantangan pasti ada peluang. Ya, itu seperti sudah menjadi rumus kehidupan. Kalau tantangannya adalah musim kemarau, bisa jadi ada berkah tambahan yang akan dirasakan para tukang es. Sebaliknya, jika musim penghujan datang, maka bisa jadi itu adalah kenikmatan bagi penjual bakso, mie ayam dan teman-temannya.