Si bapak menjawab dengan tenang. "Ya, bagi saya perdebatan dan perbedaan itu biasa saja ya. Tidak perlu dibesar-besarkan. Semua orang memang beragam dan punya sudut pandang."
Tentu jawaban yang anggun, bukan? Ya, saya yakin banyak dari Anda yang akan sepakat dengan jawaban itu. Tapi tahukah Anda, jawaban ini hanyalah jawaban level menengah. Mungkin ini lah yang sering orang sebut dengan toleransi. Ya, pribadi "biasa saja" sudah (minimal) bertoleransi dengan perbedaan dan keberagaman dari orang lain dan ini bagus.
Tapi, sesungguhnya Anda bisa mendorong diri Anda lebih tinggi lagi untuk masuk ke level yang lebih tinggi dari sekadar "biasa saja" menyikapi perbedaan dan keberagaman. Dan itu ada di poin selanjutnya. Tapi minimal, tipe kedua ini sudah cukup aman untuk siapapun kita dalam menyikapi keberagaman dalam hal apapun.
3. Bahagia dan Bersyukur
Ini adalah level tinggi dari pribadi orang yang menyikapi perbedaan dan keberagaman. Karena orang ini tahu kalau perbedaan itu adalah keniscayaan dan sudah ketentuan ilahi, maka dia akan bahagia melihat keberagaman yang ada. Tidak hanya sekadar toleransi, orang ini bahkan mendorong dan terlibat dalam kolaborasi dari sebuah keberagaman.Â
Dia sudah lebih fokus mencari titik temu daripada titik pecah. Dia sudah lebih fokus pada kemajuan komunal daripada sekadar kemajuan sektoral apalagi individual.
Dia juga bersyukur karena masih bisa merasakan keberagaman itu. Karena dia tahu betul kalau tidak semua negara di bumi ini yang punya dan diberkahi dengan keberagaman dalam banyak hal.
Singkatnya, bahagia dan syukurnya lebih mendominasi fikir dan karyanya. Karena baginya, keberagaman dan perbedaan adalah berkah yang membahagiakan dan patut disyukuri.
***
Bagaimana dengan Anda? ada di tipe berapakah Anda dalam menyikapi keberagaman? Tidak penting tentang posisi dan tipe Anda di hari kemarin. Yang lebih penting adalah hari ini dan (Insya Allah) di masa depan.
Kalau Anda merasa masih di level 1, majulah selangkah dulu. Kalau sudah ada di level 2, minimal bertahanlah di sana selama mungkin. Setelah nyaman, mulailah maju selangkah lagi hingga menjadi pribadi yang bahagia dan (banyak) bersyukur dalam kehidupan dan keberagaman yang indah ini.
Semoga bermanfaat