Apakah Anda saat ini punya atasan? Kalau iya, apakah Anda menganggap atasan Anda sebagai panutan? kalau iya, maka bagus. Kalau tidak, tolong jangan terlalu jujur. Ada baiknya Anda perbanyak doa agar semuanya menjadi lebih baik.
Tapi begini, sebelum Anda buru-buru mengatakan kalau atasan Anda adalah seorang panutan, coba cek 3 hal ini pada dirinya. Apakah 3 hal ini melekat pada atasan Anda? kalau iya, maka bolehlah Anda senang karena sudah memiliki atasan seperti itu. Kalau belum ada, maka coba berikan tulisan ini kepada atasan Anda.Â
Caranya? Anda bisa pura-pura salah kirim pesan (tulisan ini) ke atasan Anda. Sehingga Anda tidak terkesan menggurui atasan Anda. Cobalah, siapa tahu berhasil.
Baiklah. Mari kita cek 3 hal yang seharusnya ada di dalam jiwa atasan Anda sebelum Anda mengatakan dia panutan.
1. Peduli dengan Bawahannya
Kalau ada atasan yang hanya peduli dengan bawahannya selama jam kerja, maka wajar bawahanpun hanya loyal sebatas jam kerja. Sebaliknya, kalau atasan Anda peduli dengan Anda, bahkan dalam segala kehidupan Anda (bukan kepo ya), maka saya yakin, Anda akan memberikan "apapun" yang Anda bisa untuk membantunya atau mencapai target-targetnya.
Saya pernah menemukan beberapa orang atasan yang ketika resign, maka tidak lama kemudian diikuti oleh seluruh timnya. Alasannya, dia ingin ikut ke manapun atasan itu pindah. Catat ya. Bukan atasannya yang meminta mereka pindah. Tapi timnya itu yang ikut atas keinginan mereka sendiri.
Dan tahukah Anda salah satu alasan mereka pindah? Ya, karena mereka senang memiliki atasan yang peduli dengan mereka dan kehidupan mereka. Sehingga mereka bersedia untuk ikut ke manapun atasan itu pindah. Menakjubkan.
2. Bisa Membantu Bawahannya
Coba bayangkan suatu hari Anda "bermasalah" dengan divisi lain (misalnya), dan itu salah satu alasannya karena Anda berusaha melindungi atasan Anda. Lalu tiba-tiba ketika Anda meminta dukungan atasan Anda, dengan mudah atasan Anda justru menyalahkan Anda dan tidak "melindungi" Anda sedikitpun. Apa perasaan Anda?
Tidak perlu dijawab. Ini mungkin sering terjadi untuk Anda yang sering bersentuhan dengan divisi atau tim lain. Poin saya adalah, seorang atasan, idealnya harus besedia membantu Anda. Apalagi ketika Anda sedang terpuruk dan butuh dukungan.Â
Kalau kemudian Anda ditegur karena keteledoran Anda, itu adalah hal yang berbeda. Itu internal. Tapi yang paling penting, Anda "diselamatkan" ketika berhadapan dengan tim atau divisi lain.